Hacker Korea Utara Curi Data Mliter Rahasia Korea Selatan

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Selasa, 10 Oktober 2017 14:30 WIB

Ilustrasi hacker. REUTERS/Kacper Pempel

TEMPO.CO, Seoul - Hacker Korea Utara diyakini telah mencuri sejumlah besar dokumen militer rahasia milik militer Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Mengutip informasi dari pejabat pertahanan yang tidak disebutkan namanya, Perwakilan Partai Demokrat Korea Selatan, Rhee Cheol-hee, mengatakan para peretas itu masuk ke Pusat Data Terpadu Pertahanan pada September 2016.

Baca: Korea Utara Ungkap Niat CIA Bunuh Kim Jong Un Pakai Racun

Mereka mencuri file rahasia itu seperti Rencana Operasional atau OPLAN 5015 dan 3100. OPLAN 5015 adalah skema Seoul-Washington terbaru untuk menggelar perang habis-habisan dengan Pyongyang.

Skema ini berisi prosedur terperinci untuk "memenggal kepala" kepemimpinan Korea Utara Kim Jong Un. OPLAN 3100 adalah rencana Seoul untuk menanggapi provokasi lokal Korea Utara.

Baca: Pentagon Pastikan Militer Siap Hadapi Korea Utara

Advertising
Advertising

Rhee mengatakan bahwa dokumen militer digital ini berukuran 235 gigabyte. File ini berisi rencana darurat pasukan khusus di Korea Selatan, laporan komandan tertinggi sekutu, dan informasi mengenai fasilitas militer utama dan pembangkit listrik.

"Kementerian Pertahanan Nasional belum mengetahui isi 182 gigabyte data dari total data (dicuri)," kata anggota parlemen itu, seperti yang dilansir Yonhap News pada 10 Oktober 2017.

Baca: Inilah Kapal Induk Baru Inggris yang Dukung AS Lawan Korea Utara

Pada Mei, otoritas investigasi Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga menuding negara komunis itu berada di balik peretasan jaringan online utama militer mereka. Namun pejabat militer tidak tidak mengungkapkan data apa yang telah diambil saat itu.

Insiden peretasan itu meningkatkan kewaspadaan sekutu untuk tetap waspada terhadap kemungkinan rezim Korea Utara menyesuaikan kembali rencana perangnya dengan rencana masa perangnya berdasarkan dokumen militer terbaru yang dicuri.

Dalam beberapa tahun terakhir, Seoul telah mendorong untuk meningkatkan kemampuan pertahanan cyber-nya karena Pyongyang telah meluncurkan sejumlah serangan ke situs web korporat dan pemerintah Korea Selatan dengan memobilisasi personil yang dilatih khusus. Para hacker level atas ini berbasis di Cina dan negara-negara asing lainnya.

Soal tudingan terlibat aksi peretasan ini, Pyongyang menolak bertanggung jawab. Pejabat Korea Utara mengencam Seoul karena diduga membuat klaim palsu tentang serangan online.

YONHAP NEWS | YON DEMA

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

16 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

21 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

43 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

5 Maret 2024

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

4 Maret 2024

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya