Dewan Kota Oxford Cabut Gelar Kehormatan Aung San Suu Kyi

Rabu, 4 Oktober 2017 22:47 WIB

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi mengambil bagian dalam sebuah pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Parliament Hill, Ottawa, Ontario, Kanada, 7 Juni 2017. REUTERS/Chris Wattie

TEMPO.CO, Jakarta -Gerakan lintas partai dan Dewan kota Oxford, Inggris sepakat mencabut gelar kehormatan yang diberikan kepada Aung San Suu Kyi karena dianggap tidak mampu mengatasi masalah Muslim Rohingya di negara tersebut.

Gelar Freedom of Oxford itu diberikan kepada pemimpin de facto Myanmar pada tahun 1997 untuk menghargai perjuangan panjang demokrasinya oleh Dewan Kota Oxford.

Baca: Kritik Rohingya Meluas, Oxford Turunkan Potret Aung San Suu Kyi

Namun, pada Selasa, 3 Oktober 2017 gerakan lintas partai dengan suara bulat mengatakan gelar itu seudah tidak sesuai lagi baginya.

Pemimpin Dewan Kota Oxford Bob Price mendukung mosi tersebut untuk mencopot gelar kehormatan Suu Kyi dan menegaskan bahwa ini adalah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Ini luar biasa bahwa pemimpin Myanmar tidak dapat berbicara mengenai kekejaman yang dilaporkan di negara tersebut," kata Price, seperti yang dilansir Russia Today pada 3 Oktober 2017.

Baca: Surat Terbuka Peraih Nobel Kritik Aung San Suu Kyi Soal Rohingya

Dewan kota selanjutnya mengadakan pertemuan khusus untuk memastikan bahwa gelar kehormatan untuk Suu Kyi dihapus pada 27 November mendatang.

Advertising
Advertising

Suu Kyi, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, memiliki hubungan dekat dengan kota Oxford, setelah tinggal di Park Town bersama keluarganya dan sebelumnya mengenyam pendidikan tinggi di St Hugh's College dari tahun 1964 sampai 1967.

Langkah Dewan Kota itu dilakukan beberapa hari setelah almamaternya, St Hugh's, memindahkan potretnya dari pintu masuk perguruan tinggi utama dan menggantikannya dengan lukisan seniman Jepang.

Baca: Pengunjuk Rasa di Kedubes Myanmar Injak Foto Aung San Suu Kyi

Hampir 500 ribu etnis minoritas Rohingya di Myanmar telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh setelah ditindas oleh militer negara tersebut yang kemudian menjadi bencana kemanusiaan. Namun masyarakat internasional menganggap Suu Kyi tidak berbuat apa-apa untuk mengatasi krisis tersebut.

Pemerintah Inggris telah berulang kali meminta agar Suu Kyi mengambil sikap yang lebih tegas mengenai kekerasan yang diderita oleh orang-orang Rohingya. Meskipun Rohingya telah tinggal di negara yang mayoritas beragama Budha sejak abad ke-12, mereka tetap tidak diakui sebagai warga negara Myanmar.
TIMES OF INDIA|SYDNEY MORNING HERALD|RUSSIA TODAY|YON DEMA

Berita terkait

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

16 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

31 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

41 hari lalu

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

47 hari lalu

Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu

Baca Selengkapnya

Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

1 Maret 2024

Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.

Baca Selengkapnya

Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

29 Januari 2024

Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

ASEAN pada Oktober 2021 memutuskan bahwa hanya perwakilan nonpolitik dari junta Myanmar saja yang diperbolehkan hadir pada pertemuan ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

25 Januari 2024

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

5 Januari 2024

Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

Pemerintah junta Myanmar akan membebaskan banyak tahanan berdasarkan amnesti untuk memperingati hari kemerdekaan negara setiap 4 Januari.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

16 November 2023

Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

Junta Myanmar juga menyerukan kepada warganya yang memiliki pengalaman militer untuk siap bertugas.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

11 November 2023

Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

Aliansi pemberontak telah merebut sebagian wilayah utara dari junta Myanmar, sebuah kemenangan paling signifikan sejak kudeta 2021.

Baca Selengkapnya