Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbincang dengan para peneliti saat memeriksa pemuatan bom hidrogen yang akan dimuat di rudal balistik antar benua (ICBM) baru, 3 September 2017. Kim Jong Un terlihat puas dan bangga lantaran 100 persen bahan baku kompone
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson mengaku tidak yakin upaya dialog yang dirintis dengan rezim Korea Utara bakal membuahkan hasil.
Pernyataan ini disampaikan Rex setelah menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi Cina saat dia berada di rumah dinas Duta Besar Amerika untuk Cina di Beijing.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Heather Nauert, mengatakan pemerintah Amerika telah mencoba meyakinkan negaranya tidak berniat menjatuhkan rezim Kim Jong-un. Amerika juga telah menyatakan tidak berencana mengirimkan pasukan militer ke negara komunis tersebut.
“Namun para pejabat Korea Utara sepertinya tidak tertarik atau siap berdialog secara langsung mengenai upaya denuklirisasi (di semenanjung Korea Utara),” kata Heather.
Uniknya, meskipun upaya Amerika membuka dialog sedang berjalan, perang pernyataan malah terus berlangsung. Terakhir, pemerintah Korea Utara menyatakan mungkin akan menggelar tes nuklir atmosfer. Mereka juga mengatakan negaranya berhak menembak jatuh pesawat tempur Amerika di perairan internasional.
Sebelumnya, Rex mengungkapkan, untuk pertama kalinya, kedua negara sedang mencoba berdialog.
“Kami memiliki tiga saluran komunikasi dengan Pyongyang. Kami tidak dalam keadaan gelap-gelapan (a black out). Kami bisa bicara dengan mereka (Korea Utara). Kami memang sedang bicara dengan mereka,” ujar Rex kepada media dalam kunjungannya ke Beijing, Cina, pada Sabtu, 30 September 2017.
Lebih lanjut, Rex menuturkan pemerintah Amerika bertanya kepada Korea Utara. ”Apakah Anda ingin bicara dengan kami? Kami sedang mulai mencari tahu, jadi harap tunggu,” ucapnya saat ditanya media mengenai cara yang digunakan pemerintah Amerika berbicara dengan Korea Utara.