Hadapi Kelompok Kanan Jerman, Merkel dan Schulz: Ayo Coblos!

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 24 September 2017 15:57 WIB

Kanselir Jerman Angela Merkel berfoto bersama pengungsi asal Suriah Anas Modamani. rt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Jerman, Angela Merkel, diperkirakan bakal memenangi pemilu hari ini untuk melanjutkan masa jabatan ke periode keempat.

Namun ini tidak menurunkan semangat kandidat pesaing, Martin Schulz, yang hingga sehari menjelang pemilu masih meminta para pemilih mengambang untuk ikut mencoblos.

Baca: Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

“Kami ingin meningkatkan motivasi kalian sehingga kami ingin merangkul sebanyak mungkin pemilih. Masih banyak yang belum menentukan pilihan,” kata Merkel, Sabtu, 23 September 2017.

Merkel diperkirkan bakal menang dengan mudah karena popularitas partainya, Partai Uni Kristen Demokrat (Chrisitian Demokratic Union), jauh diatas Partai Sosial Demokrat (Social Democratic Party).

Advertising
Advertising

Baca: Merkel Serukan Pelarangan Burka di Seluruh Jerman

Namun menurut jajak pendapat oleh INSA, yang dipublikasikan media Bild, partai konsevatif pimpinan Merkel mengalami penurunan dukungan sekitar dua persen menjadi 34 persen. Sedangkan partai Schulz juga turun satu poin menjadi 21 persen. Kedua partai ini berkoalisi pada pemerintahan Merkel saat ini.

Sedangkan partai kanan konservatif, AfD (Alternative for Germany), justru terlihat naik popularitasnya menjadi 13 persen. Ini menandai untuk pertama kalinya partai kanan konservatif bisa memasuki parlemen sejak berakhirnya Perang Dunia ke 2. Berbeda dengan dua partai diatas., Partai AfD ini justru mengusung isu antiimigrasi.

Partai Uni Kristen Demokrat dan Merkel mengusung tema peningkatan kesejahteraan keluarga, menjanjikan pajak tidak naik, dan meningkatkan keamanan domestik. Keduanya juga memuji Uni Eropa yang dinilai berhasil menyediakan rasa aman di tengah “dunia yang bermasalah”.

Merkel juga membela kebijakan imigrasi, yang dikritik keras AfD, di Munich pada Jumat lalu soal masuknya sekitar satu juta imigran pencari suaka dalam konteks bantuan kemanusiaan. Ini diberikan Jerman kepada para pengungsi Suriah pada tahun lalu.

Sedangkan Schulz berjanji di Aachen akan berjuang meraih setiap suara hingga tempat pemungutan suara tutup pada pukul enam sore waktu setempat pada hari ini. Jumlah pemilih yang bertambah sangat penting untuk menghadang laju partai AfD, yang disebutnya sebagai partai para pembenci.

“Kaum muda, pikirkan tentang Brexit. Pikirkan tentang Trump,” kata Schulz. “Ayo memilih. Gunakan hak ini untuk memilih dengan benar.”

Dalam kampanyenya, Schulz mengkritik Merkel yang disebutnya sebagai “juara dunia dalam hal gamang saat pilihan”. Dia juga menyindir Merkel sebagai burung kakatua yang hobinya mengekor ide orang lain.

Sedangkan Menteri Dalam Negeri, Thomas de Maiziere, mengatakan pemerintah akan melawan terorisme Islam dengan memperkuat penjagaan perbatasan.

Thomas, yangmerupakan menteri dalam kabinet Merkel, juga mengkritik AfD sebagai “domba berbulu serigala” dan mengungkapkan lembaga intelejen dalam negeri Jerman BfV sedang menyelidiki apakah ektrimis sayap kanan menguasai AfD dan mengendalikannya.

REUTERS | BUDI RIZA

Berita terkait

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

1 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

5 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

5 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

5 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

6 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

8 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

11 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

12 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

12 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

18 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya