Bush Cari Jalan untuk Memenangkan Voting

Reporter

Editor

Rabu, 13 Agustus 2003 17:20 WIB

TEMPO Interaktif, AFP:Perbincangan mengenai proposal Amerika Serikat agar tim inspeksi senjata menghentikan kegiatannya di Irak dan melucuti Irak dengan kekuatan bersenjata masih tertahan di markas besar PBB di New York. Sementara, Sabtu (15/3) ini, pemimpin AS George W Bush dan pemimpin negara-negara sekutunya Inggris dan Spanyol akan melakukan pertemuan di Azores guna membahas lebih lanjut proposal Amerika itu. Kebuntuan ini memperburuk keadaan. Saya tak yakin akan ada perubahan dalam waktu dekat, kata Council Presiden PBB Mamady Traore of Guinea said. Sebelumnya, ketidaksetujuan anggota dewan dengan resolusi yang diajukan AS Inggris, yang mendorong terjadinya pertemuan tiga negara itu. Perdana Menteri Portugal Jose Manuel Durao Barroso, pendukung Bush yang paling vokal, juga berencana mengikuti pertemuan penting itu. Namun ia memastikan, Tak akan ada deklarasi perang yang akan keluar dari pertemuan Azores! Menurut juru bicara Gedung Putih, Ari Fleischer, rapat itu sendiri berencana untuk mencari jalan agar dukungan penuh terhadap pertang terbuka yang akan digelar dalam voting Dewan Keamanan PBB minggu depan tercapai. Ia menegaskan, Bush berpendapat bahwa dirinya perlu melakukan pendekatan diplomasi terakhir yang bisa dilakukan sebelum momen pemungutan suara terjadi minggu depan. Washington sendiri telah memperingatkan voting itu akan membawa negara-negara PBB ke perseteruan kepentingan jika PBB tak memberikan restunya kepada AS. Bahkan, Menteri Luar Negeri Colin Powell Kamis (13/3) kemarin memperingatkan keberatan PBB akan membuat negara adidaya itu akan meluncurkan serangan tanpa izin apapun dari PBB. Sementara Duta Besar Inggris untuk PBB Jeremy Greenstock menyiratkan perang di Irak hanya tinggal menunggu harinya saja. "Itulah mengapa Bush, Blair, dan Aznar (Presiden Spanyol,-red) memutuskan bertemu, untuk melihat apakah ada kemungkinan untuk tak melakukan itu (berperang tanpa restu PBB,-red), tegasnya dalam wawancara dengan Britain's Channel Four. Seiring dengan keputusan untuk bertemu para petinggi musuh Irak, pemerintahan Saddam Husein Jumat (14/3) mengirimkan sebuah surat kepada Ketua Tim Ispeksi PBB Inspektur Hans Blix . Isinya, laporan bahwa mereka telah menghancurkan senjata kimia mereka jenis VX sekitar 12 tahun lalu. Surat yang terdiri atas 25 lembar itu, dikirim melalui fax. "Separuh bertuliskan Araab, separuhnya dalam bahasa Inggris, ujar juru bicara tim Ewen Buchanan. Karenanya, kata dia, separuh isi surat masih perlu diterjemahkan agar tim bisa mempelajarinya lebih dalam. Pemerintah Baghdad sendiri menerangkan bahwa laporan itu berisi hasil analisis sisa-sisa bahan kimia dari senjata yang telah mereka hancurkan tahun 1991. Seorang diplomat di ibukota Irak itu menamai surat itu sebagai laporan berbahaya yang diterima PBB dan akan mempengaruhi dengan cepat situasi di New York dan Washington. Di Ankara, ibukota Turki, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengumumkan kesabaran pemerintahnya atas rencana AS, seiring izin yang dikeluarkan negara itu untuk pasukan Abang Sam melintasi wilayah mereka dalam invasinya ke Irak. Di lain pihak, legislatif Turki menolak permintaan AS dan meminta pemerintah Turki menunggu keputusan PBB. Sri Wahyuni --- TNR

Berita terkait

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Indonesia vs Thailand 1-0

1 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalahkan Ratchanok Intanon, Indonesia vs Thailand 1-0

Gregoria Mariska Tunjung menyumbang poin pertama untuk Indonesia saat menghadapi Thailand di Piala Uber 2024 usai mengalahkan Ratchanok Intanon.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

6 menit lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

14 menit lalu

Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

14 menit lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

16 menit lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

26 menit lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

30 menit lalu

Berperan Sebagai Anggota Boy Band, Nicholas Galitzine Terinpirasi BTS hingga Backstreet Boys

Bagi Nicholas Galitzine tantangan dalam film The Idea of You adalah saat harus tampil di atas panggung

Baca Selengkapnya

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

33 menit lalu

Penerima LPDP Bisa Bawa Keluarga di Negara Tujuan

Sebelumnya penerima beasiswa LPDP baru bisa membawa keluarga pada tahun ke dua.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

34 menit lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

35 menit lalu

Kasus di Bea Cukai: setelah Denda Sepatu Adidas, kini Tas Hermes Dirobek

Tak terima harus membayar bea masuk sebesar itu, pasangan WNI secara dramatis memilih merobek tas Hermes itu di depan petugas Bea Cukai.

Baca Selengkapnya