2016, Yuan Siap Jadi Mata Uang Resmi Dunia

Reporter

Senin, 30 November 2015 17:29 WIB

Ilustrasi Mata uang Cina, yuan. REUTERS/Jason Lee

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang Republik Rakyat Cina, Yuan secara resmi dimasukkan ke dalam Special Drawing Rights (SDR) sebagai mata uang internasional oleh Dana Monoter Internasional (IMF).

Seperti yang dilansir Wall Street Journal pada 29 November 2015, bahwa pengumuman bersejarah tersebut akan dilangsungkan pada Senin, 30 November 2015 yang membuat Cina akan bergabung dengan grup cadangan mata uang internasional.

Saat ini dalam grup tersebut hanya ada dolar AS, euro, yen Jepang dan pound sterling Inggris. Namun pada awal November lalu, Direktur IMF, Christine Lagarde mengeluarkan sebuah pernyataan untuk mendukung masuknya yuan.

Dikutip dari BBC, bahwa pengumuman yang akan dibuat IMF hari ini tersebut Yuan kemungkinan akan resmi menjadi mata uang resmi internasional pada awal tahun depan.

Cina adalah kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah AS, yang telah meminta mata uangnya menjadi mata uang cadangan sejak tahun lalu.

Kekhawatiran tentang Beijing yang melakukan devaluasi yuan guna membantu para eksportir adalah salah satu alasan mengapa mata uang tersebut sebelumnya telah gagal memenuhi kriteria untuk menjadi mata uang cadangan yang ditetapkan oleh IMF.

Namun, para pejabat Cina telah membuat segala upaya bersama untuk membangun dukungan dimasukkannya yuan, dan laporan staf IMF baru-baru ini telah mensahkan langkah tersebut. Hal tersebut juga mendapat dukungan dari berbagai negara, terutama rivalnya Amerika Serikat serta sekutunya Rusia.

Sementara itu, pejabat keuangan Cina mangaku senang dengan inklusi mata uang tersebut meskipun mengkhawatirkan itu akan sedikit sulit.

Inklusi menempatkan tekanan baru pada Beijing untuk mengubah segala sesuatu dari bagaimana mengelola yuan sebagai mata uang resmi (renminbi) untuk berkomunikasi dengan investor dan dunia. Janji Cina untuk melonggarkan cengkeraman ketat atas nilai mata uang dan membuka sistem keuangan akan datang di bawah pengawasan baru.

"Kami harus membangun kepercayaan diri dalam aset renminbi dari investor baik di dalam dan di luar negeri dan pada saat yang sama, mencegah risiko keuangan yang terkait dengan mata uang yang lebih global," kata Sheng Songcheng, kepala departemen survei dan statistik di Bank Rakyat Cina (PBOC), bank sentral negara itu. "Itu panggilan untuk melaksanakan berbagai reformasi keuangan dalam cara yang terkoordinasi."

Inklusi juga akan memberikan tekanan pada bank sentral untuk menawarkan tingkat yang sama tentang kejelasan dan transparansi dengan Federal Reserve AS, Bank Sentral Eropa dan lembaga-lembaga penting lainnya.

"Ini perlu lebih jelas dan efektif berkomunikasi dengan pasar," kata Zhou Ping, pendiri Bin Yuan Capital Ltd, pengelola aset di Shanghai. "Ini akan menjadi semacam perubahan budaya bagi bank sentral."

Salah satu tantangan langsung adalah bagaimana menghadapi tekanan pasar untuk melemahkan yuan karena perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina setelah tiga bulan mencoba untuk memperkuat itu. Penasihat PBOC mengatakan kemungkinan akan melakukan penyusutan bertahap dan sederhana terhadap mata uang antara 3% dan 5% dalam 12 bulan ke depan.

WALL STREET JOURNAL|BBC|REUTERS|YON DEMA

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

13 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

2 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

2 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

2 hari lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya