Seorang tentara Nigeria melakukan patroli dekat tulisan Boko Haram di Damasak, 24 MAret 2015. Militan Boko Haram telah menculik lebih dari 400 perempuan dan anak-anak dari wilayah Damasak. REUTERS/Joe Penney
TEMPO.CO, Yaounde - Dua orang pelaku bom bunuh diri di dekat Kota Mora di wilayah Far North, Kamerun, diduga adalah anggota kelompok militan Nigeria, Boko Haram. Sumber militer dan pemerintah negara itu menyebutkan kedua pelaku adalah perempuan.
Aksi bom bunuh diri yang terjadi Ahad lalu itu menewaskan sembilan orang. Sehari sebelumnya, lima pelaku bom bunuh diri juga menewaskan puluhan orang di wilayah negara Chad yang berbatasan dengan Nigeria.
"Ada perempuan ketiga yang menyertai dua pelaku, tapi belum jelas apakah dia juga bermaksud untuk meledakkan dirinya," kata seorang sumber dari pemerintah daerah setempat, seperti dilansir Reuters, Senin, 12 Oktober 2015.
Ledakan bom di Mora tidak hanya merenggut 11 nyawa. Serangan mematikan itu juga melukai lebih dari 38 orang lainnya.
Boko Haram telah memproklamasikan pembentukan negara Islam di Nigeria. Kelompok militan ini tidak hanya memberlakukan hukum Islam secara kejam, tapi juga berupaya menyebarkan pengaruhnya ke negara-negara tetangga Nigeria.
Di Kamerun, Boko Haram memanfaatkan wilayah Far North sebagai lokasi perekrutan anggota dan memasok logistik untuk operasi mereka. Namun, sejak akhir tahun lalu, pasukan Kamerun telah memukul mundur mereka dari lokasi tersebut.
Boko Haram rupanya tidak menyerah. Mereka meningkatkan serangan untuk merebut kembali Far North. Bulan lalu, dua perempuan pembom bunuh diri telah menewaskan sedikitnya tiga orang di Mora.
Kamerun berpartisipasi dalam pasukan gabungan untuk menumpas Boko Haram. Pasukan berkekuatan 8.700 tentara itu dipimpin Nigeria. Mereka mulai beroperasi tahun ini.