Pascaserangan, Israel Batasi Akses ke Kompleks Al-Aqsa

Reporter

Jumat, 9 Oktober 2015 16:15 WIB

Polisi Israel yang menyamar memukuli pemuda Palestina yang tertangkap dalam bentrokan di dekat kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina, 7 Oktober 2015. Awalnya polisi Israel yang menyamar sebagai pemuda Palestina ikut melempari batu ke polisi Israel, namun polisi menyamar itu kemudian berbalik arah menembaki dan memukuli para pemuda Palestina. youtube.com

TEMPO.CO, Yerusalem - Petugas keamanan Israel menerapkan aturan ketat membatasi warga Palestina memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di daerah pendudukan Yerusalem Timur, menyusul berbagai serangan melawan warga Israel.

Pembatasan itu antara lain hanya orang-orang berusia 45 tahun ke atas yang diizinkan menunaikan salat Jumat di masjid dan memasuki kompleks Al-Aqsa. Untuk menerapkan aturan tersebut, Israel meningkatkan penjagaan dan memasang alat deteksi logam di beberapa pintu masuk Kota Tua Yerusalem. Selain itu, Israel mengerahkan ribuan polisi di sudut-sudut kota.

"Polisi telah membatasi ketat umat muslim menjalankan salat Jumat dan menempatkan deteksi logam serta memperketat penjagaan di Kota Tua," kata juru bicara kepolisian, Micky Rosenfeld, kepada media lokal.

Pengetatan penjagaan ini diterapkan sehari setelah sedikitnya delapan warga Israel luka-luka setelah mendapat serangan di berbagai lokasi. Sebelumnya, pada Kamis, 8 Oktober 2015, mahasiswa Israael mengalami cedera setelah ditusuk pada bagian atas badannya.

Beberapa jam setelah serangan dengan belati di Tel Aviv yang menyebabkan empat orang cedera, termasuk seorang tentara Israel, diduga seorang Palestina tewas ditembak di tempat. Dia diidentifikasi bernama Thaer Abu Ghazaleh, 25 tahun. Empat warga Israel tewas diserang warga Palestina sejak Oktober 2015.

ALJAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

9 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

9 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

11 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

11 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

12 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

12 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

13 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

13 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

14 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya