Geger Kiamat 28 September, Apa Hubungan dengan Agama Ini?

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 27 September 2015 19:32 WIB

Ilustrasi kiamat 28 September 2015. Inquisitr.com

TEMPO.CO, Toronto - Sejumlah pendeta percaya bahwa kemunculan fenomena blood moon tetrad atau bulan merah darah merupakan tanda-tanda terjadinya hari akhir atau hari kiamat. Kemunculan fenomena blood moon yang terjadi pada hari-hari perayaan agama Yahudi semakin memperkuat anggapan tersebut.

Blood moon tetrad merupakan empat gerhana bulan total yang posisinya menyebabkan gelombang merah cahaya matahari masuk ke atmosfer bumi sehingga mengubah bulan menjadi merah. Blood moon sudah terjadi tiga kali terjadi sejak 15 April 2014. Pada Senin, 28 September 2015, blood moon diprediksi akan kembali terjadi.

BACA JUGA: Bulan Darah, 28 September Kiamat? Resah, Ini Kata Gereja

Pendeta asal Amerika Serikat dan penulis buku Four Blood Moons: Something is about to Change, John Hagee, percaya bahwa gerhana bulan yang akan terjadi pada Senin, 28 September 2015, sudah tertulis dalam Alkitab. Hagee kemudian merujuk kepada Bab 2 ayat 31 dalam Book of Joel.

“Matahari akan diubah menjadi kegelapan, dan bulan menjadi darah, sebelum hari yang besar dan mengerikan dari Tuhan datang,” demikian bunyi tafsiran ayat itu. Menurut Hagee, hari akhir sudah dekat. "Tuhan mengirimkan Bumi sebuah tanda bahwa sesuatu yang besar akan segera terjadi," katanya.

Pendeta asal Washington, Mark Bilts, mengatakan tanda-tanda alam yang berkaitan dengan matahari, bulan, dan bintang menunjukkan sesuatu. Bilts mengatakan, matahari dan bulan menunjukkan kecemasan suatu bangsa. Sementara itu, bintang memberikan tanda agar manusia berhati-hati.

Kemunculan Blood Moon berturut-turut terjadi pada perayaan Passover pada April 2014, Sukkot pada Oktober 2014, dan Passover pada April tahun berikutnya. Terakhir, kemunculan Blood Moon akan bertepatan dengan perayaan Yahudi yang dikenal dengan Feast of The Tabemades.

Pada 1493, blood moon tetrad juga terjadi bertepatan dengan perayaan keagamaan Yahudi. Saat itu, umat Yahudi diusir dari Spanyol semasa era penaklukan Spanyol. Blood moon tetrad berikutnya terjadi pada 1949 setelah negara Israel terbentuk. Terakhir, fenomena itu terjadi saat Israel memenangkan Perang Enam Hari melawan negara-negara Arab.

David Reed, profesor Teologi, Keagamaan, dan Pergerakan Agama Baru University of Toronto, Kanada, mengatakan penganut aliran injili cenderung mengaitkan blood moon dengan peristiwa seperti penciptaan negara Israel. Reed mengatakan hal itu terjadi karena mereka merasa terancam keamanannya.

"Fenomena ini merupakan sebuah alat yang digunakan berdasarkan ketakutan, yaitu bahwa Anda sebaiknya siap menghadapi kembalinya Yesus pada hari kiamat,” kata sang profesor.

Meski banyak bermunculan pendapat pendeta yang mengaitkan blood moon dengan kiamat, pastor dari Toronto, Neil MacCarthy, mengatakan gagasan itu datang dari gereja-gereja Kristen berskala kecil. "Gereja Katolik tidak pernah mengeluarkan pernyataan terkait Blood Moon sebagai tanda hari akhir," katanya.

Adapun juru bicara Persekutuan Gereja Indonesia Jerry Sumampouw mengatakan fenomena blood moon tetrad atau bulan merah darah tidak ada kaitannya dengan hari kiamat. Menurut Jerry, fenomena alam memang kerap kali dapat menjadi peringatan akan sesuatu, namun itu bukan petunjuk hari akhir.

Menurut Jerry, tidak ada yang mengetahui kapan kiamat akan terjadi. "Kiamat itu misteri," katanya kepada Tempo, Minggu, 27 September 2015. Tugas manusia hanya mempersiapkan diri mengadapi kiamat. Berani sesumbar memprediksi waktu kiamat, menurut Jerry, sudah bertentangan dengan ajaran agama.

VINDRY FLORENTIN | TORONTO SUN

BERITA MENARIK
Disebut Ahok Berotak Kelas Dua, Ini Reaksi Mengejutkan Jaya Suprana
Dilaporkan Tewas 30 Tahun Lalu, Wanita Ini Ternyata Hidup


Video Terkait:


Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

10 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

12 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

13 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

16 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

24 hari lalu

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

25 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

26 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

26 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya