Bikin Jam Rakitan Dikira Bom, Bocah 14 Tahun Ditahan Polisi  

Reporter

Kamis, 17 September 2015 12:37 WIB

Ahmed Mohamed, pelajar Muslim berusia 14 tahun diborgol saat dibawa ke kantor polisi di Irving, Texas, 14 September 2015. Ia menjadi sensasi di media sosial setelah dituduh sebagai teroris karena membawa jam rakitannya ke sekolah. Foto ini diambil oleh kakaknya, Eyman Mohamed. Eyman Mohamed via AP

TEMPO.CO, Jakarta - Ahmed Mohamed, 14 tahun, terpaksa merasakan diborgol polisi hanya karena jam yang dibuatnya terlihat seperti bom. Padahal dia membawa jam itu ke sekolah untuk diperlihatkan kepada gurunya di MacArthur High School, Irving, Texas, Amerika Serikat.

Namun, saat pelajaran bahasa Inggris berlangsung, sang guru curiga karena jam itu terlihat seperti bom rakitan dan berbunyi kecil. Siswa kelas tiga sekolah menengah pertama itu lalu dipanggil ke ruang kepala sekolah. Lima polisi berbadan besar kemudian menginterogasi dan membawa remaja tersebut ke pos polisi untuk dimintai keterangan dan diambil sidik jarinya.

"Mereka bilang, saya ditahan karena membuat bom bohongan dan membuat panik sekolah," ujar Mohamed, seperti dilansir Fortune, Kamis, 17 September 2015. (Lihat video Gara-gara Jam, Siswa SMA Dituduh Teroris)

Polisi berdalih, jam buatan Mohamed bisa saja dipungut dari lokasi lain. "Untuk apa benda ini dibuat? Secara sekilas terlihat seperti mesin yang sengaja ditinggal di bawah mobil atau kamar mandi," ujar juru bicara Irving Police Department, James McLellan.

Dalam foto yang beredar di sosial media, bocah berkacamata itu diborgol dengan tangan di belakang. Ia mengenakan kaus abu berlogo "NASA" dan celana jins hitam.

Keluarganya menyatakan Mohamed memang senang dengan hal-hal berbau teknologi. Ia juga sering membuat radio rakitan. "Anak saya ingin menjadi penemu," kata ayahnya, Elhassan Mohamed. "Tapi, karena namanya Mohamed dan kejadian 11 September yang baru diperingati, anak saya mendapat perlakuan buruk."

Penahanan Mohamed si bocah jenius ini menyentuh hati netizen. Mereka membuat tagar #IStandwithAhmed untuk memprotes penahanan tersebut.

INDRI MAULIDAR | FORTUNE | DALLAS NEWS






Advertising
Advertising


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya