Mullah Omar Tewas, Ini Calon Pimpinan Taliban  

Reporter

Sabtu, 1 Agustus 2015 04:09 WIB

Pemimpin Taliban, Mullah Mohammad Omar. tribune.com.pk

TEMPO.CO , Jakarta: Mullah Akhtar Mohammad Mansour akan menjadi pemimpin baru Taliban menyusul tewasnya Mullah Omar. Kabar tersebut dikonfirmasi melalui pertanyaan dari juru bicara Taliban, Zaibullah Mujahid, Jumat, 31 Juli 2015, dilansir dari CNN.

Dalam pernyataan berbahasa Pashtun tersebut, dikatakan bahwa Mansour merupakan teman dekat dan terpercaya Mullah Omar. Mansour dinyatakan sebagai amirul mu'minin atau pemimpin kaum beriman setelah adanya konsultasi dan diskusi panjang antara dewan pemimpin Taliban dan para akademis muslim.

Mansour sebelumnya memegang jabatan kepala dewan, atau dikenal dengan Quetta Shura, yang berisi para sesepuh yang memimpin operasi Taliban dari Balochistan, Pakistan. Hal ini berdasarkan keterangan Jamestown Foundation, lembaga analisis dan riset global.

Mansour masuk dalam daftar blacklist Dewan Keamanan PBB sebagai Menteri Penerbangan dan Transportasi Sipil Taliban, serta dianggap salah satu pemimpin Taliban yang berpengaruh.

"Ia dipulangkan ke Afghanistan pada September 2006 menyusul hukuman di Pakistan. Ia terlibat perdagangan narkotika dan aktif di Provinsi Khost, Paktia, dan Paktika di Afghanistan hingga Mei 2007. Ia juga 'Gubernur' Kandahar bagi Taliban pada Mei 2007," berdasarkan isi dokumen PBB tersebut.

Dokumen tersebut juga mengungkapkan bahwa Mansour merupakan orang yang bertanggungjawab dalam perekrutan tentara Taliban untuk memerangi pemerintah Afghanistan. Sebelum ia ditunjuk sebagai deputi Mullah Omar pada 2010, dia merupakan ketua urusan militer bagi dewan militer Taliban regional yang mengawasi operasi di Provinsi Nimruz dan Helmand.

Para sumber di barat mengatakan pemimpin Taliban senior bertemu di Quetta, Pakistan, selama seminggu ini untuk mendiskusikan kematian Omar dan diskusi tentang proses perdamaian Afghanistan-Taliban yang sedang berlangsung.

Taliban sendiri sudah membenarkan kematian Mullah Omar berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh juru bicara Zabiullah Mujahid, Kamis, 30 Juli 2015.

Diskusi tentang proses perdamaian Afghanistan-Taliban terpaksa ditunda oleh Menteri Luar Negeri Pakistan yang memfasilitasi diskusi ini."Melihat laporan meninggalnya Mullah Omar dan ketidakpastian yang dihasilkan, sesuai dengan permintaan pemimpin Taliban, diskusi kedua tentang proses perdamaian Afghanistan-Taliban yang dijadwalkan 31 Juli 2015 di Pakistan, ditunda," kata dia.

NIBRAS NADA | CNN

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya