Presiden baru Afganistan Ashraf Ghani Ahmadzai (kiri) berdiri di samping Hakin Agung Abdul Salam Azimi saat diambil sumpahnya dalam inaugurasi presiden di Kabul, Senin 29 September 2014. Afganistan melantik presiden baru pertamanya dalam satu dekade terakhir. REUTERS/Omar Sobhani
TEMPO.CO, Kabul - Presiden Afganistan Ashraf Ghani mencalonkan pengacara terkemuka untuk menjadi hakim wanita pertama di Mahkamah Agung negara itu.
Pada Selasa, 30 Juni 2015, Ghani mengusulkan nama Anisa Rasooli dalam pertemuan diplomat dan aktivis hak asasi wanita. Saat itu, dia juga mendesak semua kementerian menunjuk wakil menteri wanita. Rasooli, seorang pengacara terkenal dan Ketua Asosiasi Hakim Wanita Afganistan, juga harus mendapat persetujuan parlemen sebelum menjabat di Mahkamah Agung.
Menurut Press TV yang dilansir pada 1 Juli 2015, dalam acara itu Ghani menyerukan agar perempuan lebih aktif dalam urusan sosial. Dia juga berjanji membawa perubahan mendasar dalam sistem kesehatan sehingga masyarakat menerima pelayanan lebih adil.
Ghani juga mengatakan bahwa perempuan harus memainkan peran yang lebih berpengaruh dalam proses perdamaian yang sedang berlangsung di Afganistan. "Karena mereka banyak menderita selama bertahun-tahun konflik." Ghani yakin negaranya tidak akan jatuh ke tangan militan dan pasukan keamanan Afganistan cukup untuk menangani kelompok Taliban serta menghadapi ancaman lain.
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.