Pengadilan Perintahkan Belanda Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Reporter

Kamis, 25 Juni 2015 19:33 WIB

Dataran rendah Belanda yang rentan terhadap banjir dan bisa memburuk bila naiknya permukaan air laut. bbc.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Belanda telah memerintahkan pemerintah setempat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 25% pada 2020, dengan harapan menimbulkan preseden bagi negara-negara lain.

Tuntutan ini mewakili suara dari sekitar 900 warga Belanda. Menurut mereka, pemerintah berkewajiban melindungi warganya dari bahaya perubahan iklim. Para penasihat hukum pemerintah tidak membuat komentar apa pun terkait keputusan yang dibuat di pengadilan Den Haag.

Jasper Teulings dari Greenpeace menyebut kemenangan ini sebagai tonggak penting. "Ini akan mengubah seluruh perdebatan. Kasus-kasus serupa juga sedang diproses di Belgia dan Filipina. Inilah awal dari gelombang proses pengadilan yang membicarakan iklim."

Keputusan seperti ini belum pernah terjadi di Eropa sebelumnya, dan di luar dugaan. Hal ini akan mendorong pemerintah Belanda untuk menghormati komitmen dalam pengurangan emisi gas rumah kaca.

Dalam implementasinya, pemerintah telah setuju menutup tambang batu bara, menambah jumlah penggunaan kincir angin dan energi matahari serta mengurangi tambang gas bumi di belahan utara Belanda.

Pengadilan menekan pemerintah untuk mempercepat proses untuk mencapai target dan penggunaan energi yang lebih efisien dalam 5 tahun ke depan.

Keputusan tersebut mengikat secara hukum berdasarkan Hukum Tort -sebuah konsep umum dan universal yang intinya menjauhkan diri dari ancaman bahaya yang akan datang. Berdasarkan aturan yang sekarang berlaku, Belanda hanya akan mencapai berkurang 17% pada 2020, yang berarti lebih kecil dibanding negara-negara lain.

“Semua pihak setuju tentang betapa penting untuk mengukur dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang bisa timbul dari perubahan iklim,” kata hakim.
Tuntutan hukum ini dilakukan atas nama hak asasi manusia oleh yayasan Urgenda, yang mengatakan dan - disetujui oleh pengadilan, bahwa Belanda memiliki kewajiban melindungi rakyatnya dan menjaga lingkungannya.

Yayasan tersebut beralasan jika sebuah tindakan tidak cepat diambil, setengah abad nanti akan muncul cuaca ekstrem, penyusutan cadangan air di dalam es, dan jumlah air dan makanan yang menipis.

Negeri yang punya julukan Negeri 1000 bendungan ini termasuk yang paling rawan sehingga wajib mengurangi emisi gas mereka hingga seperempat dari capaian mereka pada 1990.

Menurut Helen Briggs, koresponden lingkungan BBC, untuk memenuhi target tersebut butuh usaha yang sangat keras. Batu bara dan gas bumi selama ini menyumbang porsi besar dalam kebutuhan energi Belanda, tertinggal oleh Jerman dan Denmark yang telah menggunakan energi terbarukan.

Atas putusan tersebut, pemerintah Belanda masih bisa mengajukan banding. Terlebih sampai sekarang masih belum jelas aturan seperti apa untuk menegakkannya.
Sementara itu, Uni Eropa baru saja memasang target sebesar 40% pada 2030 dalam pengurangan emisi gas mereka.

Sebuah konferensi akbar tentang perubahan iklim akan dilaksanakan tahun ini. Para negosiator bertujuan membatasi kenaikan temperatur global tidak lebih dari dua derajat di negara-negara pra-industri.

BINTORO AGUNG S | BBC

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya