Kelompok teror ISIS kembali merilis video eksekusi tahanan, dengan cara yang sangat kejam. Sekitar 5 tahanan dimasukan ke dalam penjara besi, kemudian ditenggelamkan. Begitu juga dengan video eksekusi yang kedua, sekelompok tahanan pria dimasukan ke dalam mobil kemudian ditembak menggunakan roket. Nineveh, Irak, 23 Juni 2015. Dailymail
TEMPO.CO , Jakarta: Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikenal kejam, karena sering mengeksekusi orang yang dianggap musuh. Korbannya tak hanya penduduk lokal tapi juga warga asing, di antaranya wartawan. Sejak 2011 sudah ratusan orang dibunuh secara keji oleh kelompok ISIS.
Terakhir korbannya dari Indonesia, yang dituduh menyebarkan AIDS. Seperti biasa, seusai mengeksekusi korban ISIS menyebarkan rekamannya untuk disebar ke dunia maya. Berikut ini latar belakang orang yang dibunuh secara keji leh kelompok ISIS.
Wartawan - Kenji Goto, wartawan asal Jepang, ini dipenggal kepalanya pada Januari 2015. Penyebab Kenji dihabisi karena pemerintah Jepang menolak membayar tebusan sebesar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,6 triliun.
- Pada 2014, ISIS juga mengeksekusi mati James Foley dan Steven Sotloff, wartawan asal Amerika Serikat. ISIS dilaporkan telah mengeksekusi sebanyak 17 wartawan Irak dan Suriah. Mereka adalah bagian dari 80 wartawan yang diculik sejak 2011.
Tentara - Pada 2014, ISIS eksekusi mati sebanyak 200 tentaranya karena mencoba kabur. Sebanyak 116 tentara di antaranya diduga merupakan warga negara asing yang mencoba pulang ke negara asalnya.
Bocah Batalkan Puasa Karena membatalkan puasa Ramadan, dua remaja berusia di bawah 18 tahun dieksekusi mati oleh ISIS. Mayat kedua korban digantung di sebuah desa untuk mencegah masyarakat lainnya tidak membatalkan puasa.
Pro-Pemerintah ISIS mengeksekusi mati sekitar 300 anggota yang dianggap pro pemerintah di kota Palmyra, Suriah. Seluruh warga di Palmyra diminta menyerahkan anggota yang bekerja untuk pemerintah dan mengkhianati ISIS.
Penderita AIDS Anggota ISIS dari Indonesia dieksekusi mati karena diaggap positif mengidap AIDS. Pria yang belum diketahui identitasnya itu menularkan virus HIV setelah mendonorkan darah di salah satu rumah sakit milik ISIS. Kelompok ini mengeksekusi mati pria itu karena dianggap melukai anggota lainnya dengan menularkan AIDS.