Donald Trump, president dan chief executive dari Trump Organization Inc, memberikan kata sambutan, dalam Leadership Forum di National Rifle Association 144 (NRA). Tennessee, Amerika, 11 April 2015. Daniel Acker/Getty Images
TEMPO.CO, New York - Miliarder properti Donald Trump menuai kecaman dari warga Amerika Serikat lantaran komentar rasisnya terhadap pemerintah Presiden Barack Obama. Donald menyoroti kebijakan Kemitraan Trans-Pasifik yang digagas pada 2009.
Trump baru saja mengumumkan keputusannya mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat dalam pemilihan 2016. Trump, yang merupakan anggota Partai Republik, belum pernah mencalonkan diri secara resmi meski sering membahas kemungkinan itu.
"Saya secara resmi mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat. Kita akan membuat negara kita hebat kembali," kata Trump kepada para pendukungnya di Menara Trump yang terkenal di New York.
Menurut Trump, kebijakan perdagangan bebas dalam Kemitraan Trans-Pasifik merugikan Amerika Serikat. Trump menyebutkan Amerika Serikat seharusnya melarang imigran Meksiko masuk ke negara itu, tapi mengizinkan penduduk Benua Eropa. "Imigran Meksiko mengambil pekerjaan kalian," kata Trump seperti dilansir Vox, Rabu, 17 Juni 2015.
Kecaman yang ditujukan kepada bos The Trump Organization itu semakin banyak saat ia mengatakan imigran Benua Eropa adalah pekerja keras dan luar biasa. Baru-baru ini Trump bekerja sama dengan grup advokasi Americans for Limited Government untuk melawan perjanjian kerja sama Amerika dengan negara-negara Asia tersebut.
Trump juga mengkritik politikus Partai Republik yang mendukung perjanjian itu. "Mereka memunggungi bisnis dan pekerja di Amerika," ujar Trump. Tak hanya itu, Trump juga mendukung penerapan pajak 25 persen bagi barang impor yang berasal dari Cina.
Ketua Kongres Kaukus Hispanik Rubén Hinojosa mengatakan pernyataan Trump itu merugikan pencalonannya. Pernyataan itu, kata Hinojosa, menunjukkan bahwa Trump tak memahami makna perjanjian kerja sama tersebut. "Klaimnya bahwa proses masuknya imigran Eropa harus lebih mudah menandakan ia masih mempercayai mitos ekonomi dan retorika rasis," katanya.