Menyentuh pusar menggunakan tangan, saat ini tengah populer di Tiongkok. BBC.news
TEMPO.CO, Jakarta - Memegang pusar sendiri, ah, itu sepele. Dengan mata terpejam pun kita dengan sangat mudah bisa memegang pusar, yang katanya salah satu area sensitif wanita.
Tapi coba Anda lakukan dengan cara lain. Lingkarkan tangan Anda ke punggung kemudian coba raih pusar Anda. Sulitkah?
Kini di Cina tengah berkembang tren unik tersebut di kalangan anak muda. Mereka kini tengah gandrung berfoto ria mencoba meraih pusar melalui tangan yang dilingkarkan ke belakang tubuh.
Ribuan laki-laki dan wanita muda mengunggah foto saat mereka berusaha bisa memegang pusar dari belakang. Dalam foto-foto yang menjadi trending tropic di media sosial itu, terlihat bagaimana para gadis cantik dan pria ini mencoba memegang pusar mereka dengan susah-payah.
Seorang netizen wanita dalam statusnya di Weibo menulis, "Raihlah pusar Anda dari belakang. Bila berhasil, ini cerminan kecantikan Anda.'" Ada sekitar 130 orang yang mengomentari mention wanita ini.
"Lihat, setelah berusaha keras selama lebih dari empat jam, akhirnya aku bisa pegang pusarku sendiri dari belakang," ujar Gayle Rabbit, yang fotonya diunggah di Weibo.
Akun lain berkata, "Wow, pusar saya terlihat begitu indah."
Sough Sa, yang fotonya juga diunggah di Weibo, berucap, "Memegang pusar dari belakang, ah, ini bukan pekerjaan yang sulit!"
Foto Sough Sa yang tengah berusaha memegang pusar ini mendapat 2.634 like dan dilihat lebih dari 8.452 kali.
Pengguna Weibo lain yang menyebutkan dirinya sebagai Chantilly 623 bertanya, "Apakah harus punya tangan yang lentur untuk bisa menjangkau pusar dari belakang. Ataukah haruskah ukuran pinggang kita lebih kecil?"
Umumnya, wanita yang bisa meraih pusarnya lewat punggung merasa senang karena berarti ukuran tubuhnya lebih langsing. Namun tren ini memicu persoalan, karena banyak wanita atau pria yang berusaha diet untuk melangsingkan tubuh tapi dengan cara yang mengabaikan faktor kesehatan.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
37 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.