Tim pendaki gunung mendaki gunung Alpen untuk persiapkan hari jadi ke-150 pendakian pertama gunung Alpen di Materhorn, Swiss, 16 September 2014. (Peter Erni/AP)
TEMPO.CO, Ramsau - Sekelompok pendaki Indonesia yang tersesat di pegunungan Alpen diselamatkan dengan helikopter. Kelompok yang terdiri atas 14 mahasiswa itu tersesat di pegunungan Alpen yang dingin dan bersalju pada Minggu malam, 24 Mei 2015. Mereka dikabarkan telah selamat pada Senin siang waktu setempat. Menurut polisi Bavaria, Jerman, para pendaki berusia 23-25 tahun itu diduga tersesat karena kabut dan salju.
Mereka ditemukan melalui alat pendeteksi panas tubuh, lalu dikerek naik ke helikopter satu per satu. Evakuasi selama empat jam itu adalah salah satu operasi penyelamatan terbesar dalam 45 tahun bagi Skuadron Helikopter Polisi Bavaria. Tak ada korban yang cedera.
Selain menghadapi cuaca buruk, sebagian mahasiswa itu juga memakai sepatu yang salah untuk mendaki dan membawa tas ransel yang terlalu berat. Menurut juru bicara polisi, cuaca buruk juga membuat tanda penunjuk arah tak terlihat.
Tim penyelamat dan dua helikopter dengan kamera pendeteksi panas pun keluar. Obor yang dinyalakan para pendaki menarik perhatian tim pencari, yang menemukan mereka sudah terbenam salju.
Tiga mahasiswa kemudian diterbangkan ke Kuehrointalm, kemudian diberi selimut dan teh hangat. "Hanya yang laki-laki, yang perempuan datang kemudian," kata polisi.
Para mahasiswa itu sedang belajar di Jerman. Mereka melancong dari Karlsruhe, Kiel, Hamburg, Heidelberg, Darmstadt dan Nordhausen ke Berchtesgaden.
DPA | MITTELDEUTSCHE ZEITUNG | IWANK
Berita terkait
Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024
2 jam lalu
Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024
Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.