TEMPO.CO, Jakarta - Setelah enam tahun di kursi kepresidenan, Barack Obama akhirnya tampil di Twitter dengan menggunakan akun resmi @POTUS. POTUS adalah nama sandi umum yang dipakai untuk menyebut Presiden Amerika Serikat. Itu singkatan dari President of The United States (POTUS). Sebelumnya, Obama menggunakan akun @BarackObama.
Akun resmi Gedung Putih mencuit video dari tweet pertama Obama melalui akun @POTUS itu. Ini cuitan pertamanya: "Hello, Twitter! It's Barack. Really! Six years in, they're finally giving me my own account" pada pukul 10.38 PM, 18 Mei 2015.
Gedung Putih menyatakan dalam sebuah posting blog bahwa akun baru itu "akan berfungsi sebagai cara baru bagi Presiden Obama untuk terlibat secara langsung dengan orang-orang Amerika, di mana tweet itu secara eksklusif datang dari dia. Presiden Obama berkomitmen membuat pemerintahannya menjadi yang paling terbuka dan partisipatif dalam sejarah, dan akan memberikan warga Amerika tempat baru untuk terlibat dalam isu-isu yang paling penting bagi mereka."
Awalnya, @POTUS mem-follow 65 akun dari platform media sosial, termasuk akun Wakil Presiden Joe Biden serta mantan presiden Bill Clinton dan George H.W. Bush.
Ia juga mendaftar untuk mendapatkan informasi terbaru dari akun instansi pemerintah dan tim olahraga liga utama dari kampung halamannya di Chicago. Beberapa menit setelah tweet pertamanya, akun itu memiliki lebih dari 50 ribu pengikut.
Akun @BarackObama di Twitter, yang dijalankan staf kelompok Organizing for Action, memiliki sekitar 60 juta pengikut. Obama sesekali mencuit dari akun pribadi dan menandatangani tweet-nya dengan "-bo."
NBC NEWS | ABDUL MANAN
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya