Tragis, Turis AS Ini Ditolak Tim Evakuasi Gempa Nepal

Reporter

Jumat, 8 Mei 2015 13:39 WIB

Tim evakuasi menemukan sejumlah jasad korban gempa bumi di bawah reruntuhan banguann di Bhaktapur, Nepal, 27 April 2015. Gempa berkekuatan 7,9 SR, hingga kini telah menelan sekitar 3.400 korban jiwa. (AP Photo)

TEMPO.CO, Kathmandu - Malang nian nasib perempuan ini. Della Hoffman, 31 tahun, selamat dari gempa dahsyat di Nepal yang terjadi pada Sabtu siang, 25 April 2015. Namun ia mendapat perlakuan diskriminasi saat evakuasi.

Della adalah warga Amerika Serikat yang tinggal di Colorado. Ia menjelaskan bahwa ia sedang menjelajahi lembah Langteng bersama kekasihnya, Eric Jean, yang berusia 32 tahun ketika gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter mengguncang Nepal.

"Kami berencana berlibur selama tiga hari di Nepal. Tapi baru empat jam di hari pertama kami, gempa datang dan menjadi mimpi buruk bagi liburan kami," kata Hoffman, seperti dilansir Daily Mail pada 7 Mei 2015.

Keduanya bersama dengan 80 orang lain terjebak dalam lembah karena akses jalan telah tertutup oleh reruntuhan batu selama lima hari. Dari jumlah itu, 22 orang merupakan wisatawan asing.

Beruntung seorang wisatawan asal Israel memiliki telepon satelit, sehingga dia dapat menghubungi tim penolong dan mengabarkan keluarga mereka bahwa mereka dalam kondisi yang aman.

Setelah tiga hari mereka terjebak, akhirnya ada dua helikopter yang tiba di tempat mereka terperangkap reruntuhan batu. Namun tidak semuanya diselamatkan. Tim penyelamat itu hanya menolong orang yang memiliki asuransi perjalanan wisata, yakni wisatawan asal Israel dan beberapa orang lainnya.

Keesokan harinya, ada helikopter lain yang datang. Namun alasan yang sama digunakan untuk meninggalkan mereka yang kelaparan dan kehausan. Hanya beberapa orang Jepang yang diangkut. "Pilotnya tidak mau mendarat karena terlalu berbahaya, tetapi mereka menolong warga Jepang," kata Hoffman

Hoffman menceritakan bahwa mereka sebenarnya telah membangun heliped di wilayah tersebut sebagai tempat mendarat bagi helikopter. Namun hal itu ternyata tak cukup membantu. Ia pun sadar bahwa helikopter yang datang tersebut adalah helikopter yang dikirim oleh perusahaan asuransi. Mereka hanya mau menolong para pengguna jasanya.

Akhirnya pada hari kelima, helikopter milik pasukan khusus AS datang untuk mengangkut dia dan yang lainnya. Setelah sampai ke Kathmandu, ia menyadari bahwa mereka sangat beruntung.

Pengalaman buruk itu tidak membuat Hoffman jera berlibur ke Nepal. "Saya akan kembali lagi ke sini karena masyarakat Nepal menggantungkan hidupnya pada industri pariwisata," ujar Hoffman.

Gempa Nepal telah menewaskan sedikitnya 7.500 orang. Perdana Menteri Nepal telah mengingatkan bahwa korban bisa mencapai 10.000 orang mengingat masih banyak tempat yang masih belum bisa diakses oleh tim SAR.

DAILY MAIL|YON DEMA


Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

2 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

2 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

4 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

4 hari lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

4 hari lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya