Loretta Lynch, Jaksa Agung Kulit Hitam Pertama AS  

Reporter

Jumat, 24 April 2015 09:53 WIB

Loretta Lynch. Nypost.com

TEMPO.CO, Washington - Setelah tertunda lima bulan, mayoritas Senat Amerika Serikat mengukuhkan Loretta Lynch sebagai jaksa agung menggantikan Eric H. Holder Jr, anak pemimpin gerakan hak-hak sipil di North Caroline menjadi perempuan kulit hitam pertama AS yang menjabat sebagai jaksa agung.

Loretta unggul dengan 56 suara berbanding 43 suara dalam sebuah pemilihan. Namun pengukuhannya tertunda lima bulan karena terhambat oleh perdebatan di Senat tentang kebijakan reformasi imigrasi terbaru dari Presiden Barack Obama dan isu-isu lainnya.

Presiden Obama menyambut gembira pengukuhan Lynch. "Konfirmasi mengenai Loretta memastikan bahwa posisi kita lebih baik untuk membuat komunitas kita tetap aman, negara kita tetap aman, dan memastikan bahwa setiap warga Amerika tunduk kepada hukum," kata Obama.

Pada Senin, 27 April 2015, Loretta akan diambil sumpahnya sebagai jaksa agung.

Di hadapan Senat, Loretta mengatakan sebagai jaksa agung ia akan fokus untuk memerangi ancaman teroris, kejahatan cyber, dan meningkatkan hubungan antara penegak hukum dan masyarakat minoritas.

Perempuan yang akan genap berusia 56 tahun pada Mei mendatang itu menyatakan ia juga akan menangani kasus-kasus besar, seperti kasus keuangan yang melibatkan beberapa bank terkemuka dengan tujuan membantu nasabahnya menghindari pajak dan memanipulasi pasar mata uang.

Loretta lahir di Greensboro di North Carolina. Dia terakhir menjabat sebagai Jaksa AS untuk Distrik Timur New York. Sejumlah pengamat mengatakan Loretta merupakan sosok yang terinspirasi oleh perjuangan ayahnya. "Dia tidak akan melakukan sesuatu untuk sekadar menyenangkan satu sisi. Dia bukan karikatur, dia adalah jaksa," kata profesor hukum dari Harvard, Annette Gordon-Reed, menjelaskan sosok teman baiknya itu.

Loretta merupakan perempuan kedua yang menjabat sebagai Jaksa Agung AS. Jaksa agung perempuan pertama negara itu adalah Janet Reno yang menjabat posisi itu dari tahun 1993 hingga 2001.

NEW YORK TIMES | BBC | MECHOS DE LAROCHA


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya