Pemimpin As-Shaabaab Bertanggung jawab Atas Sejumlah Teror

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 23 April 2015 05:19 WIB

Kelompok teror ISIS, kembali merilis video pemenggalan seorang tahanan. Dalam video tersebut diperlihatkan seorang pria, dengan mata tertutup dieksekusi dengan tuduhan melakukan penghujatan. Hama, Suriah, 13 April 2015. Dailymail

TEMPO.CO, Jakarta -Amerika Serikat telah memasukkan dua pemimpin kelompok gerilyawan garis keras Somalia, Ash-Shabaab, ke dalam daftar hitam, kata Departemen Luar Negeri AS pada Selasa (21/4).

Daftar hitam tersebut membidik Ahmed Diriye, pemimpin Ash-Shabaab sejak September tahun lalu, dan Mahad Karate --yang memainkan peran penting di sayap intelijen kelompok itu, kata Departemen Luar Negeri AS di dalam satu pernyataan.

Akibat tindakan itu, AS membekukan setiap aset yang mungkin dimiliki Dirive atau Karate di dalam jurisdiksi AS dan melarang orang Amerika mengadakan transaksi dengan mereka, kata Xinhua.

Ash-Shabaab bertanggung jawab atas sejumlah kegiatan teror, termasuk pembantaian belum lama ini di Garissa University College di Kenay, sehingga menewaskan 148 orang, kebanyakan mahasiswa, kata pernyataan AS tersebut.

Keputusan itu diambil sehari setelah serangan yang ditujukan kepada satu kendaraan PBB di bagian timur-laut Somalia sehingga menewaskan tujuh orang, termasuk empat anggota staf PBB yang bekerja buat Dana Anak PBB. Ash-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Ash-Shabaab dimasukkan ke dalam daftar hitam Departemen Luar Negeri AS pada Maret 2008.


ANTARA

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya