Kisah Rahmat Terjebak Konflik di Yaman

Reporter

Rabu, 22 April 2015 05:11 WIB

Kondisi bagian dalam kantor KBRI yang hancur akibat bom. Sanaa, Yaman, 20 April 2015. Aji Surya-Kemenlu

TEMPO.CO , Jakarta:- Rahmat Fadhilla, 19 tahun, tak lagi mendengar ledakan bom disertai rentetan letusan senjata, yang terjadi di Kota Aden, Republik Yaman. Kini mahasiswa perguruan tinggi Al Baihani sudah berada di kampung halamannya, di Kabupaten Tanah Datar.

Saat berada di negara yang sedang mengalami konflik internal itu, Rahmat
mengaku cemas dan was-was. Perang antara pasukan liga arab yang dipimpin Arab Saudi menggempur pemberontak Houti yang menguasai ibu kota Yaman itu, sempat membuatnya jatuh pingsan dan sakit.

"Setelah tak sadarkan diri itu, saya sakit dua minggu," ujarnya kepada Tempo, Selasa 21 April 2015.

Rahmad mengaku tak terbiasa mendengar ledakan. Dia pun terkejut dengan dentuman bom yang terdengar keras. Dadanya sesak. Apalagi peperangan itu terjadi di sekitar kediamannya di asrama bernama Arbithah Attarbiyyah Al Islamiyyah wa Maraakizuha Atta'limiyyah di Creter Aden.

Padahal, kata Rahmat, saat itu mereka hendak dievakuasi dari Yaman. Mereka sudah siap-siap untuk berangkat. Tapi peperangan pecah.

Selama dua minggu Rahmad berada di dalam kamar. Suhu tubuhnya panas. Namun, dia tak bisa berobat ke rumah sakit atau klinik, karena tutup. "Minum obat yang tersedia di asarma saja," ujarnya.

Rahmat mengatakan, selama konflik itu mereka hanya makan satu kali sehari. Sebab, pasar dan pertokoan di kawasan itu tutup. Warga takut keluar rumah.

Sebanyak 26 mahasiswa Indonesia asal Sumatera Barat tiba di Tanah Air setelah berhasil dievakuasi dari Yaman, Jumat 17 April 2015. Sekitar 24 di antaranya, langsung pulang ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau, pada Sabtu 18 April 2015.

Saat memasuki gedung utama Bandara, para keluarga menyambut haru kedatangan mereka. Terlihat mereka saling peluk melepas rindu dengan keluarga yang sudah lama menunggu.

ANDRI EL FARUQI

Berita terkait

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

26 Maret 2019

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.

Baca Selengkapnya

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

15 Desember 2018

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.

Baca Selengkapnya

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

5 Desember 2017

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.

Baca Selengkapnya

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

5 Desember 2017

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

24 Agustus 2017

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

20 Agustus 2017

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

29 Juli 2017

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman

Baca Selengkapnya

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

12 Mei 2017

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.

Baca Selengkapnya

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

12 Mei 2017

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop

Baca Selengkapnya

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

27 Maret 2017

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab

Baca Selengkapnya