Ratusan Lumba-lumba Terdampar di Pantai Jepang

Jumat, 10 April 2015 21:39 WIB

Foto udara lokasi terdamparnya 130 lumba-lumba kepala melon di pantai Hokota, Jepang, 10 April 2015. REUTERS/Kyodo

TEMPO.CO, Tokyo - Lebih dari 130 ikan paus jenis kepala melon, yang masih dalam keluarga lumba-lumba, terdampar di Pantai Hokota, Ibaraki, Jepang, jumat pagi, 10 April 2015. Dalam kepanikan, masyarakat dan penjaga pantai setempat mencoba menolong ratusan ikan yang terbaring di 100 kilometer pantai tersebut.

Tim penyelamat tersebut berupaya untuk menjaga agar kulit hewan mamalia tersebut tak menjadi kering meski masih tergeletak di pasir pantai. Sementara beberapa lainnya dibawa dengan sling untuk dikembalikan ke laut.

Berdasarkan laporan wartawan AFP di tempat kejadian, beberapa ikan sudah mengalami luka parah. Beberapa lainnya yang sudah dikembalikan ke laut bahkan kembali terdampar karena terseret ombak menuju pantai. Akhirnya sejumlah ikan lumba-lumba tersebut mati dan dikubur.

"Kami pernah melihat satu atau dua paus terdampar ke darat dalam setahun, tapi ini mungkin pertama kalinya kami melihat lebih dari 100 dari mereka di pantai, "kata seorang pejabat penjaga pantai kepada AFP.

Peristiwa ini memancing simpati warga. Puluhan warga turun ke pantai dan membawa air dalam ember dan menuangkan ke tubuh ikan tersebut agar tak mengering. Hingga siang masih tampak terlihat beberapa ikan masih menggeliat berjuang bertahan hidup meski mereka sudah terdampar sejak pagi dan semakin lemah. "Mereka masih hidup. Aku merasa kasihan pada mereka," kata seorang pria kepada kantor berita NHK.

Paus kepala Mmlon dikenal sebagai lumba-lumba electra yang hidup di perairan Jepang. Jenis ini dapat tumbuh hingga dua sampai tiga meter. Peristiwa serupa pernah terjadi pada 2011, saat sekitar 50 paus kepala melon terdampar di pantai yang sama.

Soal ikan paus, Jepang sendiri sempat mendapat hujatan internasional dan larangan dari Persatuan Bangsa-Bangsa tentang tradisi berburu Minke dan Paus Pilot selama bertahun-tahun di Samudera Antartika. PBB menolak alibi penangkapan tersebut adalah tradisi dengan mengeluarkan moratorium internasional.

Bahkan, salah satu film dokumenter pembantaian ratusan lumba-lumba di Teluk Taiji, selatan Jepang, mendapat perhatian dunia dan menjadi pemenang Oscar, anugerah karya filma terkenal. Film tersebut bertajuk "The Cove".

PHYS.ORG | FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

32 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

47 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

51 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

4 Maret 2024

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya