'Pintu Menuju Neraka' Berada di Turkmenistan  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Selasa, 7 April 2015 03:55 WIB

Kawah di Derweze, Turkmenistan, yang dijuluki sebagai "Pintu Menuju Neraka'.

TEMPO.CO, Ashgabat - Jika sekilas menonton videonya, Anda pasti menduga kawah raksasa Derweze dengan api berkobar di dalamnya itu adalah adegan dalam sebuah film fiksi ilmiah. Namun jangan salah, kawah raksasa yang dikenal sebagai "pintu menuju neraka" itu nyata adanya, tepatnya di Turkmenistan.

Kawah berapi ini berada di jantung Gurun Karakum, sekitar 260 kilometer utara Ashgabat, ibu kota Turkmenistan. Kobaran api bahkan bisa terlihat jelas dari jarak beberapa puluh kilometer.

Turkmenistan merupakan negara bekas Uni Soviet di perbatasan Iran dan di tepi Laut Kaspia, dengan populasi sekitar 5 juta orang. Salah satu fitur geografis Turkmenistan adalah Gurun Karakum, yang merupakan salah satu deposit terbesar minyak dan gas alam dunia.

Setiap pemerintah yang memimpin Turkmenistan menggunakan sumber daya ini, tak terkecuali pemerintah Soviet pada tahun 1971. Namun, ketika insinyur Soviet melakukan pengeboran di gurun itu untuk mengekstrak gas, tanah di atasnya runtuh dan membentuk sebuah kawah besar. Tidak ada yang terluka, tapi para insinyur itu mengkhawatirkan gas beracun keluar dari kawah itu, sehingga memutuskan untuk membakarnya.

Mereka berpikir gas akan terbakar dalam hitungan pekan. Namun yang terjadi, gas tersebut tetap terbakar dan terus menyala bertahun-tahun kemudian. Hingga kini, kobaran api raksasa itu telah menginjak tahun ke-44. Sejak saat itu, kawah Derweze lebih dikenal sebagai "pintu menuju neraka".

Meski telah berusia puluhan tahun, baru kali ini kawah itu akan digarap untuk mendulang devisa. Pejabat pariwisata negara itu mengatakan gurun Derweze akan segera dikembangkan untuk menarik wisatawan. Terutama, bagi pencinta wisata petualangan. "Gurun ini potensial menjadi tujuan yang sangat menarik untuk berbagai jenis pariwisata dari ekowisata hingga olahraga ekstrem," ucap pernyataan dari Kementerian Pariwisata Turkmenistan.

AL JAZEERA | INDAH P.

Berita terkait

Setelah Patung Emas, Anjing Ras Turkmenistan Dibuatkan Hari Libur Nasional

29 April 2021

Setelah Patung Emas, Anjing Ras Turkmenistan Dibuatkan Hari Libur Nasional

Turkmenistan membuat hari libur baru pada hari Minggu yang didedikasikan khusus untuk jenis anjing ras Alabai, anjing ras kebanggan Turkmenistan.

Baca Selengkapnya

Presiden Turkmenistan Meninggal

21 Desember 2006

Presiden Turkmenistan Meninggal

Presiden Turkmenistan Saparmurat Niyazov, yang memerintah negeri kaya minyak di Asia Tengah dengan tangan besi selama 20 tahun, dinihari tadi meninggal. Niyazov yang berusia 66 tahun meninggal akibat serangan jantung.

Baca Selengkapnya