Presiden Tunisia Berikrar Perangi Teroris tanpa Ampun  

Reporter

Kamis, 19 Maret 2015 11:37 WIB

Polisi Tunisia menangkap tersangka penembak di Museum Nasional Gardo, Tunisia, 18 Maret 2015. Yassine Gaidi /Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Tunis - Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi bersumpah akan memerangi terorisme tanpa ampun menyusul penyerangan kelompok bersenjata yang menewaskan 19 orang di Museum Nasional Bardo, Tunis, Tunisia, Afrika Utara, Rabu, 18 Maret 2015.

Sebanyak 17 wisatawan asing tewas dalam insiden berdarah itu. Mereka adalah pengunjung dari Jepang, Italia, Kolombia, Australia, Prancis, Polandia, dan Spanyol. Sisanya, dua orang, adalah warga negara Tunisia. Salah satu di antaranya adalah petugas polisi.

Petugas keamanan telah menembak dua anggota kelompok penyerang bersenjata itu dan masih mencari sisanya. Pernyataan resmi Tunisia menyebutkan lebih dari 40 orang yang terdiri atas turis dan warga setempat terluka.

"Kelompok minoritas yang jahat ini tidak akan membuat kita takut. Kita akan melawan mereka sampai tuntas dan tanpa ampun, " kata Essebsi dalam pernyataannya yang disiarkan di stasiun televisi nasional.

"Demokrasi akan menang dan kita akan terus bertahan," ucapnya. Adapun Essebsi terpilih sebagai presiden pertama di era demokrasi Tunisia setelah Arab Spring atau jatuhnya Presiden Zine el-Abidine Ben Ali yang memerintah sejak 1987.

Perdana Menteri Habib Essid mengatakan insiden ini merupakan titik kritis dalam sejarah Tunisia dan menjadi saat yang menentukan bagi masa depan negeri itu.

Saat penyerangan terjadi, para deputi di gedung parlemen, yang bersebelahan dengan Museum Nasional Bardo, tengah membahas tentang aturan anti-terorisme. Anggota parlemen dievakuasi setelah teror tersebut terjadi.

Warga Tunisia berbondong-bondong turun ke jalanan di pusat kota untuk memprotes penyerangan itu. Mereka mengibarkan bendera dan menyalakan lilin di luar Bardo.

BBC | MARTHA WARTA SILABAN

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya