TEMPO.CO, Dhaka - Petugas keamanan Bangladesh mencokok Farabi Shafiur Rahman, orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan blogger keturunan Bangladesh-Amerika, Avijit Roy. Pembunuhan itu berlatar belakang kebencian karena sang blogger dianggap kerap mengkritik kelompok Islam garis keras.
Penahanan terhadap Rahman, Senin, 2 Maret 2015, berlangsung beberapa jam setelah pelaku menghabisi nyawa Roy, yang sedang berjalan kaki bersama istrinya di trotoar di Ibu Kota Dhaka, dengan pisau daging pada 26 Februari 2015.
Juru bicara Batalion Raksi Cepat Anti-kejahatan, Mufti Mahmud Khan, mengatakan Rahman ditangkap ketika berada di halte bus. "Rahman pernah mengancam membunuh. Kasusnya sekarang sudah diserahkan kepada petugas kepolisian," katanya. "Misteri pembunuhan Roy akan segera terungkap seusai investigasi."
Rahman merupakan seorang blogger muslim yang menolak paham ateisme. Dia pernah mengancam membunuh Roy melalui laman Facebook. Mengutip tulisan Rahman, Khan mengatakan, "Avijit Roy saat ini tinggal di Amerika Serikat sehingga tidak mungkin bisa membunuhnya. Namun dia bakal mati saat kembali ke sini (Bangladesh)."
Kasus pembunuhan Roy mendapat perhatian luas masyarakat Bangladesh. Hampir semua follower Rahman mengatakan mereka, para kaum ateis, seharusnya memang dibunuh demi melindungi Islam.
Roy, seorang insinyur Bangladesh berkewarganegaraan Amerika Serikat, adalah juru bicara kelompok ateis yang kerap melontarkan kritik pedas terhadap pemimpin agama dan politikus Bangladesh. Dia dibunuh saat menghadiri pameran buku di Dhaka setelah terbang dari Georgia, AS.
"Dia dan istrinya, Rafida Ahmed, diserang setelah meninggalkan pameran buku. Ahmed mengalami luka serius," ujar polisi.
Rahman sebelumnya pernah ditahan pihak berwajib karena mengancam seorang imam yang memimpin doa untuk pemakaman seorang ateis Bangladesh yang tewas akibat dibunuh pada 2013. Namun dia dibebaskan setelah membayar jaminan seusai menjalani masa hukuman selama 6 bulan.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun
13 Juni 2017
Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh
30 Mei 2017
Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.
Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi
30 Mei 2017
Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan
Baca SelengkapnyaDi Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas
12 Januari 2017
Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.
Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi
17 November 2016
Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.
Baca SelengkapnyaSerang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap
6 November 2016
Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaMisteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini
15 September 2016
Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.
Baca SelengkapnyaBangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami
4 September 2016
Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.
Baca SelengkapnyaDuh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek
30 Juli 2016
Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.
Baca SelengkapnyaNarapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan
20 Juli 2016
Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.
Baca Selengkapnya