Palestina Daftarkan Diri ke Mahkamah Internasional

Reporter

Senin, 5 Januari 2015 06:18 WIB

Seorang wanita Palestina mengisi ketel dengan air dari tangki di luar rumahnya, yang hancur oleh serangan Israel selama perang Juli-Agustus antara Israel dan Hamas, di Gaza, 4 Januari 2015. REUTERS/Suhaib Salem

TEMPO.CO, Belanda - Gagal meraih dukungan terbanyak di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Palestina mengajukan diri untuk menjadi anggota Mahkamah Internasional. Palestina memilih jalur ini untuk menuntut Israel dalam sejumlah kejahatan kemanusiaan di wilayah Palestina selama ini.

Mahkamah Internasional akan membahas permintaan Palestina itu. Butuh waktu 60 hari bagi Mahkamah untuk membuat keputusan. Jika diterima, Palestina akan menjadi anggota Mahkamah Internasional ke-123. (Baca: Israel Puas Resolusi Negara Palestina Ditolak PBB)

Mahkamah Internasional merupakan lembaga hukum terakhir yang bertugas melakukan investigasi dan pengadilan atas dugaan kejahatan kemanusiaan. Menurut Duta Besar Palestina, Riyard Mansour, seperti dilansir dari The Independent, Sabtu, 3 Januari 2015, Palestina menuntut keadilan, antara lain, atas pendudukan wilayahnya oleh Israel. Kejahatan kemanusiaan Israel dinilai telah melanggar Statuta Roma.

Adanya anggapan Hamas, satu faksi di Palestina, juga akan dapat diseret oleh Mahkamah Internasional atas kejahatan kemanusiaan. Riyard mengatakan pihaknya tidak khawatir atas masalah itu. "Ini langkah yang sangat penting," kata Riyard kepada para jurnalis. "Ini merupakan opsi yang kami cari untuk memberikan keadilan bagi semua korban yang dibunuh oleh Israel," ujarnya. (Baca: Parlemen Irlandia Mengakui Negara Palestina)

Tak hanya mengajukan diri bergabung dengan Mahkamah Internasional, Palestina juga menyerahkan dokumen kepada PBB untuk ikut bergabung dalam 15 konvensi PBB.

Pengajuan resolusi oleh Palestina terhadap Israel telah gagal disetujui karena tidak berhasil mendapat dukungan 9 negara dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB. Resolusi itu mendesak Israel menarik diri dari wilayah Palestina dalam kurun waktu 2-3 tahun dan mengajukan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Resolusi itu ditanggapi Israel dengan mengancam akan melakukan langkah-langkah balasan tanpa merincinya. Amerika Serikat juga mengingatkan implikasi dari permintaan Palestina sebagai anggota Mahkamah Internasional akan memundurkan perjuangan rakyat Palestina sebagai negara penuh. (Baca: Kabinet Israel Setuju RUU Negara Yahudi)

Sengketa wilayah antara Palestina dan Israel sudah berlangsung lebih dari 66 tahun. Perang terbuka kedua negara terakhir terjadi pada Agustus 2014 selama 50 hari yang menewaskan 2.100 warga Palestina dan 72 tentara Israel.

THE INDEPENDENT | MARIA RITA

Baca juga:
Cari Black Box Air Asia, Basarnas Kerahkan 5 Kapal

Susunan Pemain Man City Vs Sheffield di Piala FA

Tim Gabungan Tunda Cari Bodi Air Asia Malam Ini

Pilih Ketua, April PSSI Gelar Kongres Luar Biasa

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

29 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

44 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza

Baca Selengkapnya

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.

Baca Selengkapnya

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara

Baca Selengkapnya