Rela Mati dengan Menolak Kemoterapi Demi Anak  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Sabtu, 13 Desember 2014 15:28 WIB

Foto Qiu Yuanyuan, presenter TV Cina yang meninggal karena kanker, diletakkan saat pemakamannya di Zhengzhou, Cina, 12 Desember 2014. Ia meninggal 100 hari setelah melahirkan dan menolak kemoterapi di masa kehamilannya. STR/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Beijing - Seorang presenter televisi Cina memilih untuk mengorbankan nyawanya dengan menolak kemoterapi demi menyelamatkan janin yang dikandungnya.

Qiu Yuanyuan, 26 tahun, asal Zhengzhou, Provinsi Henan, Cina wilayah tengah, akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Kamis, 11 Desember 2014, tepat seratus hari setelah melahirkan putranya, Niannian.

Qiu, presenter olahraga catur di stasiun televisi Zhengzhou, mengetahui dirinya hamil pada Maret lalu. Namun kebahagiaan itu terampas lantaran tak lama kemudian dia baru tahu dirinya menderita tumor ganas stadium akhir.

Tidak ingin pertumbuhan janinnya terganggu kemoterapi, Qiu sepakat untuk menghentikan pengobatan yang mencegah penyebaran kanker itu. Kondisi kesehatan Qiu terus memburuk September lalu, sehingga dia pun menjalani operasi caesar untuk melahirkan putranya.

Qiu juga menjalani operasi untuk membuang tumornya. Namun sudah sangat terlambat. Meski telah kembali menjalani kemoterapi selama 20 hari, para dokter mengatakan kemungkinan Qiu sembuh sangat rendah. Mereka menyarankan Qiu untuk menghentikan terapi dan memanfaatkan waktunya yang tersisa untuk merawat sang putra di rumah.

Qiu meninggal dunia tepat saat keluarga menggelar peringatan 100 hari Niannian, sesuai tradisi Cina, Kamis, 11 Desember 2014.

Kisah Qiu menjadi topik hangat di situs mikroblog Cina, Weibo, dan dibaca lebih dari 10 juta orang. Ribuan pengguna Weibo tersentuh akan keberanian dan cinta Qiu kepada putranya.

"Setelah menikah, menjadi seorang ibu adalah keinginannya yang terbesar," kata suami Qiu, Zhang Qixuan, seperti dilansir dari Zhengzhou Evening News. "Dia memilih untuk menyelamatkan anak kami. Dia memahami tidak semua hal dalam hidup yang sempurna. Dan Yuanyuan mengatakan bahwa dia tidak pernah menyesali keputusannya."

"Yuanyuan telah meninggal dunia. Satu-satunya hal yang ingin saya lakukan sekarang adalah merawat putra kami dan keluarganya," kata Zhang. "Saya berharap semua orang bisa memberkatinya dan putra kami, serta tersenyum pada kehidupan, seperti yang Yuanyuan lakukan."

THE HINDUSTAN TIMES | NATALIA SANTI




Berita Lainnya:
Jokowi Nyumbang Masjid di Afganistan Rp 5 Miliar
Longsor Banjarnegara, Kemensos Andalkan Stok Gudang
Plus-Minus Kurikulum 2013 Versi Dewan Pendidikan
Ahok: Mafia Preman 'Petakin' Monas







Advertising
Advertising

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

18 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya