Swedia Akui Palestina sebagai Negara  

Reporter

Jumat, 31 Oktober 2014 08:15 WIB

Seorang wanita Palestina mengacungkan dua jarinya diantara keamanan Israle dan muslim Palestina saat berada di Pintu utama Masjid Al Aqsa, Yerusalem, 15 Oktober 2014. Muslim dilarang memasuki masjid Al Aqsa saat perayaan Sukkot bagi para Yahudi. Salih Zeki Fazlioglu/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Swedia akhirnya mengakui Palestina sebagai negara sesuai dengan kriteria di bawah pengakuan hukum internasional. Langkah Swedia ini mencerminkan ketidaksabaran internasional kepada Israel yang telah menduduki Palestina hampir setengah abad, khususnya di wilayah Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza.

"Palestina memiliki wilayah, rakyat, dan pemerintah. Itu semua sudah cukup sebagai syarat untuk pengakuan sebuah negara. Keputusan ini kami buat setelah melihat bagaimana perundingan untuk damai tidak pernah terwujud dan bagaimana kekerasan selalu kembali terjadi di Gaza," kata Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstrom, seperti dilaporkan The Huffington Post, Kamis, 30 Oktober 2014.

Keputusan itu disambut baik oleh pemerintah Palestina. Hanan Ashrawi, pejabat senior Palestina, menilai keputusan Swedia sebagai anggota Uni Eropa adalah keputusan yang berprinsip dan berani. (Baca: Warga Israel dan Palestina Tak Boleh Satu Bus)

"Ini merupakan harapan kami untuk diakui oleh negara Uni Eropa. Kami harap seluruh dunia akan mengikuti Swedia untuk mengakui Palestina sebelum solusi perdamaian di antara kedua negara kembali runtuh," kata Ashrawi.

Namun keputusan ini langsung dikecam pemerintah Israel. Sesaat setelah pengumuman Wallstrom, Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman mengumumkan bahwa keputusan ini merupakan hal yang menyedihkan dan hanya akan memperkuat unsur-unsur ekstremis di Palestina.

"Ini menunjukkan bahwa pemerintah Swedia memilih untuk mengambil langkah deklaratif yang hanya akan menyebabkan kerugian," kata Lieberman.

Israel menyatakan Palestina hanya mendapat kemerdekaan jika setiap negara sudah melakukan negosiasi perdamaian. Pengakuan Swedia itu, kata Lieberman, dapat merusak proses negosiasi. Namun Palestina menilai Israel tidak serius menyudahi negosiasi perdamaian meski sudah didesak oleh pemimpin internasional.

RINDU P. HESTYA | THE HUFFINGTON POST







Berita Lain:
Kemlu AS: Menhan Ryamizard bukan Pelanggar HAM
Nonton Sinetron, 10 Pejabat Korut Ditembak Mati
Belanda Tagih Janji Rusia Soal Bukti MH17

Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya