Pasukan militer Amerika Serikat dekat lokasi serangan bom mobil di dekat kamp militer Amerika Serikat di Kabul, Afganistan, 16 September 2014. Taliban meledakan bom bunuh diri dekat kedubes Amerika Serikat. AP/Massoud Hossaini
TEMPO.CO, Helmand - Setelah memutuskan untuk mengakhiri invasi, tentara Inggris yang tersisa akhirnya meninggalkan Camp Bastion di Helmand, Afganistan. Para pasukan dan sisa peralatan militer dibagi 17 tahap dan diterbangkan dengan helikopter. (Baca: AS dan Inggris Akhiri Invasi di Afganistan)
"Saya puas dengan proses pengosongan Camp Bastion dan perpindahan para Angkatan Bersenjata Inggris. Ini bukan evakuasi, tapi transfer kekuatan yang disengaja ke Afganistan," kata Brigadir Robert Thomson, pejabat Inggris paling senior di pangkalan, seperti dilaporkan The Telegraph, Senin, 27 Oktober 2014.
Sebelum Camp Bariston benar-benar dikosongkan, Thomson terus memantau aktivitas militan yang kini akan menguasai markas tersebut. Sayangnya upacara penyerahan kamp diganggu oleh sebuah roket yang ditembakkan oleh militan dan hanya berjarak 8 kilometer sebelah selatan dari pangkalan. (Baca: Kamp Militer Inggris di Afganistan Resmi Ditutup)
Camp Bastion adalah salah satu markas terbesar milik Inggris dan Amerika untuk menginvasi Afganistan sejak 13 tahun yang lalu. Beberapa bulan sebelumnya, Camp Bastion sudah kosong. Bahkan markas ini dijadikan rumah untuk menampung 40 ribu orang di dalamnya.
"Saya sangat berterima kasih atas kerja sama selama ini. Saya senang para tentara Inggris bisa kembali ke rumah. Mereka telah memberikan perdamaian dan keamanan untuk rakyat Afganistan," Kata Mayor Jenderal Seyed Malook yang akan menjadi pemimpin baru untuk Camp Bastion.
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.