TEMPO.CO, Yunnan - Gempa bumi berkekuatan 6,0 skala Richter mengguncang Provinsi Yunnan, Cina, dekat perbatasan dengan Myanmar dan Laos, pada Selasa malam waktu setempat, 7 Oktober 2014. Kantor berita resmi Cina, Xinhua, melaporkan, gempa bumi telah menyebabkan satu orang tewas, lebih dari 300 orang terluka, dan 100 ribu orang mengungsi ke tempat aman.
"Gedung-gedung sekolah banyak yang rusak berat. Gempa terjadi pada malam hari dan tidak ada murid sekolah yang menjadi korban tewas," demikian bunyi laporan Xinhua seperti dikutip dari New Delhi Television, Rabu, 8 Oktober 2014.
Xinhua mengatakan 100 gedung sekolah rusak akibat gempa. Pejabat setempat memperkirakan 170 ribu meter persegi gedung sekolah akan memerlukan perbaikan.
Pembangunan gedung sekolah menjadi topik sensitif di Cina, karena lebih dari 5.000 anak meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan sekolah saat gempa bumi besar melanda Provinsi Sichuan pada 2008. Saat itu, buruknya kondisi bangunan sekolah akibat ulah korupsi pejabatnya memancing kemarahan publik.
Gempa kali ini memaksa lebih dari 124 orang meninggalkan rumah mereka. "Sejauh ini, gempa hanya menewaskan satu orang. Tapi banyak rumah yang runtuh dan kami masih menyelidiki jumlah korban," kata pejabat setempat. Rendahnya curah hujan di wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir mengurangi risiko tanah longsor.(Baca:Waspada Rabies, Cina Musnahkan 5.000 Anjing)
Presiden Cina Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang telah meminta upaya penyelamatan maksimal dengan mengerahkan 3.200 tentara. "Berlomba-lomba menyelamatkan lebih banyak nyawa."
Lebih dari 800 petugas pemadam kebakaran dan 35 anjing pelacak juga ambil bagian dalam upaya penyelematan para korban gempa.
Selanjutnya: Pengalaman Miris Para Korban
<!--more-->
Pusat gempa berada di wilayah Jinggu, 85 kilometer dari Kota Pu'er, yang terkenal dengan besarnya perkebunan teh. Gempa juga dirasakan di Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan gempa tersebut berkekuatan 6 skala Richter, namun Cina menggunakan skala magnitudo yang berbeda. Pusat Jaringan Gempa Bumi Cina (CENC) melaporkan gempa di Provinsi Yunnan berkekuatan 6,6 skala Richter dan telah menyebabkan aliran listrik serta telekomunikasi terputus.
"Seluruh bangunan bergetar sangat dengan suara retak keras. Kami semua berlari keluar dan jalan-jalan sekarang penuh sesak dengan orang," kata Li Anqin, wanita yang tinggal di Kota Weiyuan, wilayah Jinggu, kepada Xinhua melalui telepon.
Yunnan merupakan provinsi yang rentan dan sering terkena gempa bumi. Musababnya, ada aktivitas seismik yang terjadi akibat tabrakan lempeng tektonik India dan Eurasia, yang membentuk Pegunungan Himalaya.(Baca:Menguak Misteri Letusan Dadakan Gunung Ontake)
Pada Agustus lalu, gempa berkekuatan 6,1 skala Richter di provinsi itu menewaskan lebih dari 600 orang dan 3.000 lainnya terluka. Sementara itu, jumlah bangunan yang hancur mencapai 80 ribu.
NDTV | ROSALINA
Terpopuler:
Koalisi Jokowi Sukses Rayu DPD, Siapa Dalangnya?
Incar Kursi Pimpinan MPR, PPP Membelot ke Koalisi Jokowi
Zulkifli Hasan, Ketua MPR Periode 2014-2019
Tiga Taktik Koalisi Prabowo Rebut Pimpinan MPR