Petugas keamanan berjaga di sekitar The Ivy Apartments, tempat tinggal warga Amerika terinfeksi Ebola di Dallas, Texas, 1 Oktober 2014. Thomas Eric Duncan menjadi pasien Ebola pertama yang terdeteksi di wilayah Amerika. Tom Pennington/Getty Images
TEMPO.CO, Dallas - Terkait penemuan kasus Ebola pertama di Amerika Serikat, kini pejabat kesehatan tengah melakukan pemeriksaan terhadap seratus orang di Texas yang “kemungkinan melakukan kontak” dengan Thomas Eric Duncan, warga Liberia yang didiagnosis Ebola di Dallas pada Selasa pekan lalu. (Baca: Amerika Laporkan Kasus Ebola Pertama)
Mengutip laporan BBC, Jumat, 3 Oktober 2014, di antara seratus orang tersebut, empat di antaranya, yang merupakan anggota keluarga Duncan, telah diperintahkan untuk tetap di dalam rumah. Mereka diawasi secara ketat untuk dilihat kemungkinan tanda-tanda penularan virus tersebut.
Thomas Frieden, Direktur Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), menuturkan pasien yang kini tengah diisolasi di Rumah Sakit Texas Health Presbyterian ini meninggalkan Liberia pada 19 September lalu dan tiba di AS sehari kemudian untuk mengunjungi kerabatnya. Gejala Ebola pasien itu terlihat pada 24 September lalu. Empat hari kemudian, ia dimasukkan ke ruang isolasi untuk penanganan lebih lanjut.
Di Afrika Barat, lebih 3.338 orang meninggal karena wabah terburuk dunia ini. Secara keseluruhan, terdapat 7.178 kasus orang yang dipastikan tertular Ebola. Negara dengan penderita paling banyak adalah di Sierra Leone, Liberia, dan Guinea.
Organisasi amal, Save the Children, memperingatkan Ebola menyebar dalam "tingkat yang mengerikan" dengan jumlah kasus baru yang tercatat meningkat dua kali lipat setiap minggu. Bahkan, di Sierra Leone, diperkirakan lima orang terpapar Ebola setiap jamnya. (Baca: Wabah Ebola. Sejam Serang 5 Orang)