Mengaku Sakit, Pria Ini Terobos Masuk Gedung Putih  

Reporter

Sabtu, 20 September 2014 16:09 WIB

Presiden Amerika Serikat Barack Obama, ibu negara Michelle Obama, Wakil Presiden Joseph Biden, istrinya Jill Biden, dan para staf Gedung Putih mengheningkan cipta dalam peringatan 12 tahun tragedi serangan 9/11, Kamis 11 September 2014, di Washington, DC. Alex Wong/Getty Images

TEMPO.CO, Washington - Pria asal Texas bernama Omar J. Gonzales, 42 tahun, membuat kaget para petugas keamanan rahasia rumah dinas Presiden Amerika Serikat di Gedung Putih, Washington, pada Jumat malam, 19 September 2014.

Omar melompati pagar dan berjalan ke arah pintu Portico Utara yang bersisian dengan jalan Pennsylvania. Para penjaga rumah orang nomor satu di Amerika Serikat itu kaget dan segera menangkap Omar lalu mengevakuasinya. Tidak ada terdengar tembakan peringatan diarahkan kepadanya saat menerobos masuk. (Baca: AS Janji Antar ISIS Sampai Gerbang Neraka)

Petugas tidak menemukan senjata di tubuh Omar, dan dia juga tidak membawa tas ransel saat memasuki halaman Gedung Putih. Menurut juru bicara petugas keamanan rahasia Gedung Putih, Ed Donovan, Omar mengeluh sakit di bagian dadanya. Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit George Washington University.

Saat tamu tak diundang itu memasuki Gedung Putih, Obama sekeluarga baru saja berangkat menuju rumah peristirahatan akhir pekan mereka di Camp David. (Baca: Obama Bersumpah Hancurkan ISIS)

Peristiwa Omar ini merupakan yang kedua kalinya dialami petugas keamanan rahasia Gedung Putih dalam bulan ini. Pada 11 September lalu, seorang pria melompati pagar dan menerobos masuk. Pria itu kemudian digiring ke rumah tahanan. Pada Agustus lalu, seorang bocah laki-laki terperosok ke dalam pagar Gedung Putih. Petugas kemudian menyerahkan anak itu kepada orang tuanya.

Peristiwa beberapa kali orang menerobos masuk Gedung Putih membuat petugas keamanan menutup jalan Pennsylvania bagi pejalan kaki. Begitu juga persimpangan jalan di depan Gedung Putih setelah peristiwa bom Kota Oklahoma pada 1995. Meski begitu, jalan itu terbuka bagi pejalan kaki. Kawasan ini sering jadi tempat wisata dan lokasi favorit bagi para pengunjuk rasa.

NEW YORK TIMES | MARIA RITA HASUGIAN



Baca juga :
Gerindra Anggap Apel Konsolidasi Sebagai Lebaran
Kasus Newmont, Kebijakan Pemerintah Dinilai Ngawur
10 Tahun Tsunami, Legenda Bola Brasil Datangi Aceh
All New Mazda2 Boyong Teknologi Anyar

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya