Pasukan Ukraina Ditarik dari Bandara Utama  

Reporter

Selasa, 2 September 2014 15:27 WIB

Keluarga beri salam perpisahan untuk relawan sebelum bergabung dengan batalyon khusus unit tempur melawan separatis pro-Rusia, di Kiev, Ukraina, 26 Agustus 2014. (AP/Efrem Lukatsky)

TEMPO.CO, Kiev - Seluruh tentara Ukraina yang bertugas mengamankan lapangan terbang utama di wilayah timur ditarik setelah sejumlah tank Rusia merangsek masuk. Presiden Ukraina Petro Poroshenko menduduh Moskow melakukan agresi langsung dan terbuka.

Penarikan pasukan dari bandara penerbangan sipil di luar Kota Luhansk, sekitar sebelas jam berkendara dari Kiev, itu menyusul kecamuk perang antara militer Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia. Menurut pemerintahan Kiev, kelompok ini mendapatkan dukungan ratusan pasukan dan senjata berat Rusia.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin, 1 September 2014, militer Ukraina mengatakan pasukannya bertempur sengit dengan satu batalion tank Rusia tak jauh dari bandara. "Selanjutnya, pasukan Ukraina di Luhansk mendapatkan perintah ditarik mundur dari bandara," ujar juru bicara militer, Andriy Lysenko.

Koresponden Al Jazeera, Paul Brennan, melaporkan dari Mariupol, "Lapangan terbang ini tempat strategis bagi pasukan Ukraina untuk suplai logistik dari udara."

Berbicara di Akademi Militer Kiev, Poroshenko menuturkan keterlibatan Rusia secara langsung dalam perang Ukraina melawan separatis di Ukraina timur menyebabkan kecamuk perang di medan laga tidak seimbang, sehingga hal tersebut menjadi pertimbangan untuk menarik seluruh pasukannya di sana.

"Rusia telah melakukan agresi langsung dan terbuka terhadap Ukraina. Ini menyebabkan situasi di zona perang berubah secara radikal," katanya.

Tudingan Presiden Poroshenko tersebut ditolak Moskow seraya menjelaskan bahwa keterlibatan militernya di wilayah Ukraina timur merupakan bagian dari upaya membantu republik rakyat di wilayah itu yang berbahasa Rusia.

Menteri Pertahanan Ukraina Valeriy Geletey pada Senin, 1 September 2014, menuturkan perang besar bakal pecah dengan Rusia. Menurut dia, konflik ini dapat menimbulkan korban puluhan ribu jiwa. "Perang besar yang belum pernah terjadi sejak Perang Dunia II telah tiba di depan mata. Insiden ini akan memakan puluhan ribu jiwa," ujar Geletey.

AL JAZEERA | CHOIRUL







Berita terpopuler lainnya:
Curhat Jokowi: Dari Sinting, Ihram dan Prabowo
Manfaat Caci Maki Florence 'Ratu SPBU'
3 Skandal Asusila Gubernur Riau yang Bikin Heboh
Ini AKBP Idha, Perwira yang Ditangkap di Malaysia




Advertising
Advertising

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya