Perdana Menteri baru Tahiland Prayuth Chan-ocha, memberi hormat pada acara ulang tahun ke-21 pembentukan Resimen Infanteri Penjaga Ratu di Chonburi, Thailand (21/8). Setelah tiga bulan menjatuhkan pemerintahan, Pemimpin junta mengambil alih sebagi Perdana Menteri yang baru. AP/Sakchai Lalit
TEMPO.CO, Bangkok - Pemimpin militer yang kemudian menjadi Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, mengumumkan susunan kabinet baru dalam pemerintahannya. Lebih dari sepertiga posisi kabinet diisi oleh jenderal yang masih aktif dan sejumlah purnawirawan. (Baca: Pemimpin Kudeta Thailand Jadi Perdana Menteri)
Mengutip laporan BBC hari ini, para veteran militer ini akan menjabat sejumlah kementerian penting, seperti Kementerian Pertahanan, Kementerian Hukum, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Perdagangan. (Baca: Junta Thailand Bentuk Parlemen)
Jumlah militer yang tidak sedikit dalam jajaran kabinet ini meningkatkan kekhawatiran bahwa militer akan terus berusaha memperkuat kekuasaannya di negara tersebut setelah Prayuth memimpin kudeta pada Mei lalu yang melengserkan PM Yingluck Shinawatra dari jabatannya.
Sejak saat itu, Prayuth merupakan satu-satunya calon untuk mengisi posisi perdana menteri pada permulaan bulan Agustus lewat badan legislatif yang dipilih junta militer. Ditambah dengan dukungan Raja Thailand Bhumibol Adulyadej, Prayuth kukuh menjadi PM Thailand sementara hingga digelarnya pemilihan umum pada akhir 2015 mendatang.