Warga mengenakan baju setelah memandikan Saah yang diduga terinfeksi virus Ebola di Monrovia, Liberia, 19 Agustus 2014. Ia sempat dibawa ke sebuah klinik, namun ditolak karena petugas takut akan penyebaran virus ini. John Moore/Getty Images
TEMPO.CO, Monrovia - Wabah ebola merupakan masalah serius bagi sejumlah negara di Afrika Barat. Namun, ternyata banyak warga Liberia menyangka penyakit mematikan itu adalah berita bohong. (Baca: Warga Liberia Kembali Serang Pusat Karantina)
"Mereka mengira ebola adalah kabar hoax. Mereka yakin ebola hanya alasan bagi pemerintah untuk mendapatkan uang," kata John Moore, seorang fotografer yang bertugas di Liberia, seperti dilaporkan NPR, Selasa, 19 Agustus lalu.
John menjelaskan banyak warga yang tidak terima ada pusat karantina di lingkungannya. Bahkan, Sabtu pekan lalu, sejumlah warga menerobos pusat karantina dan mengajak pasien untuk kabur. (Baca: 17 Pasien Ebola yang Kabur Akhirnya Menyerah)
Namun, belakangan warga mulai menyadari bahaya ebola. Kampanye pengenalan ebola perlahan membuat warga melek tentang penyakit ini.
Para pendeta dan imam mengajak warga untuk mau melindungi diri mereka dari ebola. Penyedia jaringan seluler Liberia juga telah mengirim pesan berantai tentang bahaya wabah yang telah membunuh seribuan orang ini.
"Virus ini bisa dihentikan jika warga mau bekerja sama dan menerima informasi yang lengkap tentang ebola," kata tim bantuan dari Afrika Barat dan Timur, seperti dilaporkan Dw.de, Kamis, 21 Agustus 2014.
5 Mei Ditetapkan Hari Bidan Sedunia, Begini Sejarahnya
6 menit lalu
5 Mei Ditetapkan Hari Bidan Sedunia, Begini Sejarahnya
Hari Bidan Sedunia dirayakan setiap tanggal 5 Mei sebagai penghargaan kepada para profesional kesehatan yang telah memberikan kontribusi besar dalam perawatan.
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran
20 menit lalu
Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.