Rusia Hentikan Impor Produk Pertanian dari AS  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Kamis, 7 Agustus 2014 07:38 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin. AP/Yuri Kochetkov

TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu membalas sanksi Barat terhadap negaranya terkait krisis Ukraina. Ia mengeluarkan regulasi perdagangan baru yang akan mencakup larangan impor semua produk pertanian dari Amerika Serikat.

Menurut rencana, daftar lengkap dari produk yang akan dilarang atau dibatasi sampai satu tahun ke depan akan diterbitkan hari ini. Namun, kantor berita RIA Novosti, mengutip Alexei Alexeenko dari Departemen Pengawasan Ternak dan Pangan Rusia, menyatakan, "Semua produk yang diproduksi di AS dan dibawa masuk ke Rusia akan dilarang."

Alexeenko juga menyatakan bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan untuk melarang buah-buahan dan sayuran dari negara-negara Uni Eropa.

Langkah ini mengikuti putaran terakhir sanksi terhadap Rusia yang dikenakan oleh Uni Eropa pekan lalu, yang untuk pertama kalinya menyasar seluruh sektor ekonomi Rusia. AS dan Uni Eropa menuduh Rusia, yang mencaplok Semenanjung Krimea di Ukraina Maret lalu, mengobarkan ketegangan di timur Ukraina. Negara ini juga dituding memasok senjata dan keahlian bagi kelompok pro-pemberontakan.

Juru bicara Gedung Putih, Laura Lucas Magnuson, mengecam langkah itu, yang disebutnya akan memperdalam isolasi internasional atas Rusia. Ia menyebut hal ini justru akan memperburuk ekonomi Rusia.

Rusia sangat tergantung pada bahan makanan impor--sebagian besar dari Barat-- terutama untuk kota-kota terbesar dan paling makmur seperti Moskow. Impor produk pertanian dari AS mencapai hingga US$ 1,3 miliar tahun lalu dan US$ 15,8 miliar dari Uni Eropa.

Rusia pekan lalu melarang impor apel dan beberapa buah-buahan lainnya dari Polandia terkait apa yang mereka sebut masalah sanitasi. Namun, sejumlah kalangan menyatakan langkah itu sebagai pembalasan atas dukungan Polandia bagi Ukraina.

Seiring meningkatnya ketegangan di Ukraina, koran berpengaruh Rusia pekan ini mengutip sumber tanpa nama yang mengatakan Rusia sedang mempertimbangkan menutup wilayah udaranya untuk operator Eropa ke Asia. Laporan ini membuat saham beberapa maskapai penerbangan melemah tajam.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Rabu mengatakan ia tidak akan mengomentari "rumor" penutupan wilayah udara. Namun, ia mengatakan "mitra Barat harus berpikir tentang perusahaan mereka dan warga negara mereka."

AP | INDAH P


Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya