Indonesia Cegah WNI Pro-ISIS Keluar Negeri  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Selasa, 5 Agustus 2014 22:22 WIB

Coretan di tembok yang menyatakan dukungan warga dari Indonesia kepada Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di wilayah Tipes, Baron, Jawa Tengah, 4 Agustus 2014. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berusaha mencegah warga negara Indonesia yang menjadi simpatisan negara Islam Al Sham (ISIS) untuk bisa ke luar negeri.

“Kata kuncinya adalah pencegahan. Bagaimana pemerintah, termasuk Kemenlu, bisa mengambil langkah untuk mencegah warga negara yang jelas melanggar hukum di Tanah Air maupun di negara yang akan mereka kunjungi,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kanada John Baird di Gedung Pancasila, Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2014. (Baca: Polri Tegaskan ISIS Bertentangan dengan Pancasila)

Menurut Marty, bagi Kementerian Luar Negeri, yang terpenting adalah memetakan bagaimana prosedur seseorang dari Indonesia mendatangi suatu negara dan bisa melanggar aturan hukum. “Intinya Indonesia akan bekerja sama dengan negara-negara terkait, kedubes negara terkait, bagaimana kita bisa mencgah orang-orang seperti ini bisa bepergian keluar negeri,” kata Marty sambil menyatakan dirinya tidak dapat menyampaikan secara rinci bagaimana proses pencegahan lantaran bisa mengganggu efektivitas langkah tersebut. (Baca: Ketua MK: ISISMelanggar Konstitusi Indonesia)

Meski demikian, dia menjamin langkah itu tidak akan berdampak bagi warga negara Indonesia yang bepergian ke luar negeri secara umum, seperti untuk kepentingan wisata, sekolah dan bekerja. “Prosedur itu hanya akan relevan bagi WNI yang bermaksud keluar negeri untuk berperang,” ujar Marty.

Dia juga menyatakan secara umum pemerintah Indonesia mengimbau agar WNI menangguhkan kunjungan ke negara-negara yang berkonflik, seperti Libya, Suriah, Irak dan Afganistan.

NATALIA SANTI

Berita lainnya:
Gencatan Senjata Gaza, Israel Tarik Pasukan Darat
Di Gaza, Warga Kuburkan Jasad di Kulkas
Isis Kuasai Kota Pertama di Libanon
Palestina Menuduh Israel Batalkan Gencatan Senjata


Berita terkait

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.

Baca Selengkapnya

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.

Baca Selengkapnya

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.

Baca Selengkapnya

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini

Baca Selengkapnya

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

29 Oktober 2020

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas menuju Gereja Notre Dame Basilica di Nice yang menjadi lokasi aksi teror terbaru.

Baca Selengkapnya

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

29 Oktober 2020

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

29 Oktober 2020

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

Pemerintah Prancis merespon kecaman Turki perihal karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan di sampul halaman majalah satir Charlie Hebdo.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

29 Oktober 2020

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

Presiden Iran Hassan Rouhani ikut berkomentar soal ketegangan antara Prancis dan Turki yang dipicu oleh karikatur Nabi Muhammad dari Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

6 Oktober 2020

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

Emmanuel Macron akan mengusulkan rancangan undang-undang yang akan menguatkan penegakan sekuler untuk melawan Islam radikal.

Baca Selengkapnya