Protes Foto di FB, Tiga Umat Ahmadiyah Tewas di Punjab
Editor
Maria Rita Hasugian
Rabu, 30 Juli 2014 14:46 WIB
TEMPO.CO, Punjab - Malang nian nasib nenek dan dua cucu perempuannya. Ketiganya tewas terpanggang api pada Ahad malam, 27 Juli 2014, gara-gara kasus penistaan agama lewat unggahan foto di Facebook.
Nenek dan ketiga cucunya tinggal di Gujranwala, kawasan kota industri di Provinsi Punjab, Pakistan. Mereka dikejutkan demonstrasi sekitar seribu orang yang menerima informasi bahwa ada foto Ka'bah dengan seorang perempuan berkulit putih setengah telanjang duduk di puncaknya. (Baca:Masjid Ahmadiyah Ciamis Disegel Satpol PP )
Para demonstran menuding pelaku yang mengunggah foto itu adalah seorang remaja pria warga Ahmadiyah bernama Aqib Saleem. Remaja 18 tahun berteman dengan seorang remaja pria bukan Ahmadiyah. Saleem Saddam Hussein, 18 tahun, menemukan foto itu di Facebook dan memberitahu tetangganya tentang foto itu.
Dalam tempo singkat, sekitar 400 penduduk, termasuk sejumlah ulama muslim, mendatangi kantor polisi dan mendesak polisi menetapkan kasus itu sebagai penistaan agama Islam. (Baca: Masjid Ahmadiyah Bekasi Digembok)
Bersamaan dengan itu, demonstran dalam jumlah besar mulai berdatangan dan mengitari rumah penduduk Ahmadiyah di Gujranwala. Rumah-rumah warga Ahmadiyah itu pun dirusak dan dibakar. Bushra Bibi, 55 tahun, dan dua cucu perempuannya yang berusia tujuh tahun dan delapan bulan, terjebak di dalam rumah yang dilalap api. Ketiganya tewas akibat terbakar dan menghirup asap hitam. Seorang perempuan tujuh bulan hamil terluka.
Warga Ahmadiyah menyesalkan sikap polisi yang tidak mencegah aksi kekerasan para demonstran. "Mereka membakar warga tak berdosa gara-gara isu yang direkayasa," kata Salimuddin, juru bicara Ahmadiyah di wilayah itu. Menurut dia, password akun Facebook milik remaja Ahmadiyah itu sudah diretas. Seseorang kemudian mengedit foto tempat suci umat Islam itu.
Polisi mengatakan mereka telah mendata sekitar 400 penyerang warga Ahmadiyah itu. "Mereka menghancurkan segalanya," kata seorang polisi. (Baca:Bupati Kholiq, Perekat Syiah, Ahmadiyah, Minoritas)
Umat Ahmadiyah di Pakistan hidup dalam kesulitan. Mereka, sebagai kelompok minoritas di Pakistan, dilarang menunjukkan identitas mereka sebagai muslim. Mereka sering diserang dan menjadi target tudingan pelanggaran undang-undang larangan penistaan agama. Dan hampir semua tudingan kejahatan tidak melalui proses hukum (impunity). Empat tahun lalu, sedikitnya 86 orang penganut Ahmadiyah tewas dibunuh di Lahore. Saat itu, sekelompok orang bersenjata menembaki tempat berdoa umat Ahmadiyah.
NEW YORK TIMES | MARIA RITA
Baca juga:
Kompolnas Dorong Polisi Usut Suap Smith & Wesson
Lebaran, Jumlah Pengunjung Ancol Melonjak Dua Kali Lipat
Foto Pemeras TKI Belum Dipasang di Bandara
Inter Kalah, Mazzarri Tak Kecewa