AS Evakuasi Staf Kedutaannya di Libya ke Tunisia  

Reporter

Minggu, 27 Juli 2014 07:12 WIB

Seorang perempuan Libya mengibarkan bendera nasional saat merayakan ulang tahun ketiga pemberontakan melawan Muammar Gaddafi di Lapangan Kebebasan di Benghazi (17/2). REUTERS/Esam Omran Al-Fetori

TEMPO.CO, Jakarta: Amerika Serikat menutup kedutaannya di Libya dan mengevakuasi seluruh stafnya ke Tunisia seiring meningkatnya bentrokan antarmilisi di Tripoli, ibu kota Libya, Sabtu, 26 Juli 2014.

"Sehubungan bentrok yang sedang terjadi antarmilisi segera mendekati gedung Kedutaan Amerika Serikat di Tripoli, kami sementara ini memindahkan seluruh staf kami keluar dari Libya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Marie Harf. (Baca: Filipina Pulangkan 13 Ribu Warganya dari Libya)

Tak hanya seluruh staf kedutaan yang dievakuasi, pasukan marinir yang mengamankan gedung kedutaan juga dipindahkan ke Tunisia. Mereka dievakuasi dengan menggunakan pesawat terbang militer Amerika. Pemerintah Amerika juga meminta warganya untuk tidak berkunjung ke Libya.

Evakuasi ini dilakukan karena Amerika tak mau mengulangi peristiwa serangan terhadap kantor kedutaannya di Kota Benghazi pada tahun 2012 yang menewaskan sejumlah stafnya. Langkah Amerika menutup kedutaannya di Libya merupakan yang kedua kalinya dalam kurun waktu lebih dari tiga tahun terakhir. (Baca: Bandara Tripoli Digempur, 90 Persen Pesawat Hancur)

Turki sudah lebih dulu menarik sekitar 700 stafnya keluar dari Libya. Awal pekan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengumumkan penarikan seluruh stafnya dari Libya.

Bentrok bersenjata antarmilisi semakin parah di Libya sejak tewasnya pemimpin Libya Muammar Khadafi. Sejak 2011, Libya di bawah kendali para milisi. Dengan ketiadaan angkatan bersenjata, Pemerintah Libya semakin kehilangan kendali terhadap seluruh wilayah dalam dua tahun terakhir.

FOX NEWS | BBC | MARIA RITA

Baca juga:

Kriteria Menteri Pertanian dan ESDM Versi Jokowi

Hari Raya, Transjakarta ke Tempat Wisata Ditambah

Jamaah An-Nadzir di Plumpang Lebaran Besok

Tim Prabowo Akhirnya Lengkapi Berkas di MK

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya