Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan keterangan pers usai memimpin rapat kabinet terbatas bidang Polhukam yang membahas persiapan pilpres 2014 di Kantor Presiden, Jakarta, 3 Juli 2014. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Jakarta- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengecam langkah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang memutuskan melakukan serangan darat ke Jalur Gaza. Keputusan itu, menurut SBY, semakin memperburuk situasi di Gaza. (Baca juga: Israel Kerahkan Pasukan Darat ke Gaza)
"Setelah gencatan senjata singkat, ternyata situasi semakin memburuk. Masyarakat internasional harus segera ikut mengatasi," kata SBY di kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 18 Juli 2014. (Lihat: Israel Lancarkan Serangan Darat ke Gaza)
SBY mengatakan serangan darat semakin menambah penderitaan warga di Jalur Gaza, yang selama ini telah terkena dampak serangan udara Israel. Menurut SBY, keputusan Netanyahu juga semakin memperpanjang aksi saling balas serangan antara Israel dan Hamas. "Dunia harus serius bertindak, tak hanya berkata-kata."
Indonesia, kata SBY, telah memberikan contoh untuk ikut serta dalam keprihatinan atas konflik di Gaza dengan memberikan sumbangan kemanusiaan sebesar US$ 1 juta. Langkah dan sikap ini, dia melanjutkan, diharapkan diikuti negara-negara lain sehingga bisa memperingan penderitaan warga Gaza.
SBY juga mendesak Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa segera bertindak untuk menghentikan dan menyelesaikan konflik di Gaza. Menurut dia, gencatan senjata singkat selama beberapa jam tak menyelesaikan masalah. "Kemerdekaan Palestina harus tercipta dan situasi damai," kata SBY.