TEMPO.CO, Bagdad - Para pejuang Sunni dari kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Mediterania (ISIL) meningkatkan ofensinya ke berbagai wilayah di Irak. Mereka kini berhasil menguasai lebih banyak lagi daerah yang sebelumnya dikontrol pasukan pemerintah.
ISIL, sebuah kelompok bersenjata berafiliasi kepada al-Qaeda di Suriah dan Irak, telah mengambil Kota Qaim, Rawah, dan Anah di Provinsi Anbar. Qaim berbatasan dengan Suriah sekaligus menjadi kunci tempat melintas antara kedua negara.
Selain menguasai berbagai kota, para pejuang juga mengklaim telah mengontrol sepenuhnya wilayah di sebelah utara Kota Baiji, kawasan pusat pengolahan utama minyak terbesar Irak.
Sejumlah laporan dari para pejabat militer Irak yang dikutip kantor berita Associated Press menyebutkan para pejuang Sunni menguasai dua kota perbatasan, yakni Turaibil, kota perbatasan dengan Yordania, dan al-Qalid menuju Suriah pada Ahad, 22 Juni 2014.
Provinsi Anbar merupakan wilayah sangat luas di Irak. Posisinya di sebelah barat lurus menuju ibu kota Bagdad. Seluruh jalur menuju Yordania dan Suriah berada di provinsi ini.
Pertempuran sengit di kawasan yang didominasi oleh kaum Sunni itu mengganggu lalu lintas jalan bebas hambatan yang mengubungkan Bagdad dengan perbatasan Yordania, termasuk pengiriman barang kebutuhan dan arus penumpang kendaraan. Pada Januari 2014, pejuang ISIL menguasai Kota Fallujah dan Ramadi di Provinsi Anbar.
Penguasan Kota Rawah di Sungai Efrat dan daerah di sekitar Kota Anah yang menjadi bagian dari kawasan menuju bendungan utama di Kota Haditha sangat mengkhawatirkan. Ada sedikit kerusakan saja di bagian bendungan bakal menimbulkan dampak serius karena dapat menyebabkan gangguan listrik dan banjir besar.
Untuk mencegahnya, sejumlah pejabat militer mengatakan lebih dari 20 ribu pasukan telah dikerahkan di kawasan ini. Mereka ditugaskan untuk melindungi bendungan dari kemungkinan serangan.
Koresponden Al Jazeera, Imran Khan, melaporkan dari Bagdad bahwa ada gerakan signifikan kelompok pemberontak ISIL pada Ahad, 22 Juni 2014. Mereka menguasai banyak kawasan di beberapa provinsi.
"Setelah mengambil alih Qaim, Rawah, dan Anah, kelompok bersenjata ini sekarang meningkatkan serangan ke Kota Haditha sebelah barat Kota Ramadi. Mereka sekarang negosiasi dengan pemimpin suku untuk memasuki kawasan tersebut dengan damai," kata Khan.
"Angkatan bersenjata pemerintah telah meninggalkan Haditha dan bergerak menuju Kota Khan al-Bagdaddi serta pangkalan militer di Ein al-Asad."
Pada Sabtu, 21 Juni 2014, sejumlah kelompok bersenjata Syiah berbondong-bondong memasuki Irak seraya bersumpah akan melindungi tempat-tempat suci agama dan melakukan perlawanan terhadap ISIL.
Rombongan terbesar yang disebut-sebut dikendalikan oleh pemimpin agama berpengaruh, Moqtada al-Sadr, mengambil tempat di pinggiran Kota Sadr, sebelah utara Bagdad. Di kawasan ini, sejumlah pria terlihat mengenakan pakaian tempur dengan ikat kepala dan membawa senapan laras panjang membentuk formasi militer. Milisi Pasukan Mahdi Sdr diyakini memiliki pasukan sebanyak 100 ribu orang.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita lain:
Dirampok, Caddy Golf Melawan dengan Tendangan Maut
Rapor Merah DKI, Jokowi Diminta Mundur
Kejanggalan Pembunuhan di Rumah Tentara Bandung
Midnight Sale, Pengunjung Serbu Sepatu dan Tas
Ini Tip Midnight Sale dari Pengusaha Mal
Tip Hindari Kehabisan Tenaga Saat Midnight Sale
Harga Kopi Starbucks Naik Satu Dolar