TEMPO.CO, Beijing - Cina mulai membangun sebuah sekolah di pulau yang disengketakan di Kepulauan Paracel, Laut Cina Selatan. Kepulauan itu diperebutkan oleh Taiwan, Vietnam, dan Filipina
“Kota Sansha, kota termuda di Provinsi Hainan, mulai membangun sekolah pertama pada Sabtu,” tulis kantor berita Xinhua.
“Pembangunan sekolah Yongxing, termasuk taman kanak-kanak dan sekolah dasar diharapkan selesai dalam satu setengah tahun,” kata Wali Kota Xiao Jie seperti dikutip Xinhua. Total investasi mencapai 36 juta yuan atau sekitar Rp 68,5 miliar. Luas sekolah mencapai 4.650 meter persegi.
Kota Sansha City terletak di Yongxing, yang merupakan pulau terbesar di Kepulauan Xisha, atau Kepulauan Paracel atau Hoang Sa menurut versi Vietnam.
Sekolah dibangun untuk menampung sekitar 40 anak-anak yang orang tuanya tinggal dan bekerja di Yongxing. Sebagian besar dari mereka adalah pekerja konstruksi dan tentara.
Cina membangun Xisha sejak 2012. Sejak mengumumkan pembangunan kota, Cina telah membangun sebuah rumah sakit, perpustakaan, dan sebuah bandara yang juga merupakan pangkalan militer. Di kota tersebut juga terjangkau layanan telepon genggam.
Pembangunan tersebut mengukuhkan klaim wilayah Cina di wilayah tersebut. Bulan lalu, Vietnam dan Cina bentrok dekat fasilitas pengeboran yang dibangun Cina di Laut Cina Selatan. Awal bulan ini, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyatakan akan memediasi Cina dan Vietnam.
Beijing mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan berdasarkan peta pertengahan abad ke-20 serta klaim sejarah seribu tahun lalu. Vietnam menyatakan Kepulauan Paracel telah menjadi bagian dari wilayah mereka selama berabad-abad. Filipina juga memperebutkan wilayah di Laut Cina Selatan, dan dalam proses untuk mengajukan Cina ke pengadilan PBB.
