Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

Reporter

Kamis, 12 Juni 2014 14:11 WIB

Soal masa depan yang demokratis, dalam sebuah pidato di Majelis Umum PBB, New York, September 1998: "Saat saya duduk di Qunu dan menjadi sedemikian kuno seperti bukit itu, saya akan terus menumbuhkan harapan bahwa akan muncul kader pemimpin di negara dan daerah saya sendiri, di benua dan di dunia, yang tidak akan memungkinkan dirampasnya kebebasan mereka seperti kami, supaya jangan ada yang berubah menjadi pengungsi seperti kami, tak ada yang dikutuk karena menyebabkan kelaparan seperti yang kami alami, dan tak ada yang harus dilucuti martabat kemanusiaannya seperti kami." REUTERS

TEMPO.CO, Kampala – Menteri Luar Negeri Uganda Sam Kutesa telah terpilih sebagai Presiden Majelis Umum PBB, meskipun ia pernah terlibat skandal korupsi dan memainkan peran penting dalam pemberlakukan undang-undang antigay yang kontroversial di negaranya. (Baca: Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda)

Kutesa terpilih pada Rabu, 11 Juni 2014, di tengah tepuk tangan dari negara-negara anggota PBB dan ucapan selamat dari Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. “Kutesa memiliki pengalaman luas dalam pekerjaannya, baik sebagai pengacara, anggota parlemen, menteri keuangan, dan menteri luar negeri,” kata Ban, seperti dikutip dari Al-Jazeera.

Begitu terpilih, Kutesa mengatakan akan menggunakan posisinya untuk mengembangkan agenda guna memberantas kemiskinan dan kelaparan, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan masa depan yang lebih baik untuk semua orang.

Sayang, pengangkatannya ini menuai sejumlah kontroversi dalam kaitan dengan kasus korupsi dan undang-undang antigay. Setidaknya dua senator dari New York mengkritik pengangkatan ini dan menyatakan telah mengumpulkan lebih dari 13.200 tanda tangan dalam petisi online yang akan mendesak Menteri Luar Negeri AS John Kerry untuk memblokir Kutesa.

Hal senada dinyatakan oleh Human Rights Campaign yang mempromosikan hak sama untuk kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Mereka menyebut jabatan yang dipegang Kutesa akan memberikan tanda hitam bagi komitmen PBB untuk melindungi hak asasi manusia semua individu.

ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA

Berita Lain
Istri Bunuh Suami karena Poligami
Dibunuh Istri Setelah Suami Kawin Lagi
Mosul Jatuh, Rakyat Irak Dipersenjatai








Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

37 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

53 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

2 Maret 2022

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

Muhammad Andrianudin, siswa kelas 12 Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram menjadi wakil Indonesia di simulasi sidang PBB atau MUN.

Baca Selengkapnya