Letnan Jenderal Malaysia Ackbal Samad, menunjukkan sebuah peta yang menunjukkan kemungkinan jalur dari Malaysia Airlines MH370 kepada kerabat penumpang kapal pesawat yang hilang. dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Wellington – Gara-gara mengaku melihat penampakan pesawat Malaysia Airlines yang hilang pada 8 Maret lalu, seorang pekerja kilang minyak asal Selandia Baru yang beroperasi di Teluk Thailand dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja.
Dilaporkan News.com.au, Ahad, 8 Juni 2014, Mike McKay mengirimkan e-mail kepada bosnya yang melaporkan bahwa dirinya melihat MH370 terbakar di wilayah perairan yang tak jauh dari lokasi terakhir penangkapan radar pesawat oleh Vietnam dan Malaysia.
Karena ia tidak yakin bahwa e-mail itu akan diteruskan oleh bosnya kepada pihak berwenang, McKay akhirnya juga mengirim e-mail kepada pemerintah Vietnam dan Kedutaan Selandia Baru. Namun sayang, informasi ini bocor hingga perusahaan Songa Offshore, tempatnya bekerja, kebanjiran telepon yang berusaha mencari tahu kebenaran informasi tersebut.
“Perusahaan tidak tahan dan saya dipecat,” kata McKay, yang kemudian kembali ke Selandia Baru. Tak menyerah, sekembalinya ke Selandia Baru ia membuat laporan kepada kepolisian yang ditujukan untuk Interpol.
Dalam laporan tersebut, McKay menyatakan melihat pesawat itu terbakar hebat dengan cahaya oranye yang menyala. “Saya melihat pesawat pertama kali terbakar hingga api menyala, kira-kira sekitar 10-15 detik,” ia menjelaskan.
Menanggapi laporan ini, kepada ABC News, perwira Angkatan Laut Vietnam Le Minh Thanh menuturkan Vietnam telah mengirim pesawat ke daerah tersebut untuk penyelidikan, tapi pencarian tak membuahkan hasil.
Pernyataan McKay muncul kembali ke media setelah minggu lalu seorang pelaut mengaku melihat pesawat yang membawa 239 orang ini terbakar di dekat Thailand pada pagi hari, tak lama setelah MH370 dinyatakan hilang kontak.
Saat ini pencarian MH370 telah berpindah dari Laut Cina Selatan menuju Samudra Hindia. Beberapa sinyal akustik sempat terekam dari sana. Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda keberadaannya. (Baca: Keluarga Penumpang MH370 Luncurkan 'Sayembara')
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.