Ini 12 Perintah Militer Thailand Sebelum Kudeta  

Reporter

Jumat, 23 Mei 2014 09:43 WIB

Panglima Militer Thailand Prayuth Chan-Ocha (tengah) dan para pejabat lainnya terlihat di televisi saat mengumumkan pengambilalihan kekuasaan secara militer di Bangkok, Thailand (22/5). Selama enam bulan perundingan antara politikus Thailand mengalami jalan buntu dan diwarnai kerusuhan. (AP Photo/Apichart Weerawong)

TEMPO.CO, Bangkok - Komando Perdamaian dan Pertahanan Ketertiban Thailand (POMC) mengeluarkan 12 perintah kepada warga Thailand pada Selasa, 20 Mei 2014, sehari sebelum militer melakukan kudeta terhadap pemerintah sipil. (Baca: SEAPA Tolak Militer Thailand Bungkam Pers)

Militer Thailand mengambil-alih kekuasaan dari pemerintah sipil setelah konflik panjang antara kelompok pendukung Yingluck Shinawatra, perdana menteri yang dilengserkan melalui putusan Mahkamah Konstitusi, dengan kelompok anti-Yingluck, PDRC, di bawah pimpinan Suthep Thaugsuban. (Baca:Militer Thailand Kuasai Pemerintahan)

Berikut 12 perintah POMC:
1. Semua stasiun radio dan televisi harus menyiarkan pengumuman atas perintah angkatan bersenjata.

2. Kelompok Kaus Merah dan PDRC harus tetap berada di posisi mereka masing-masing saat melakukan aksi protes (tidak ada aksi turun ke jalan di luar lokasi mereka berdemo selama ini).

3. Melarang media menyiarkan berita-berita yang berdampak pada pelaksana pemerintahan darurat sipil.

4. Mengundang pimpinan lembaga-lembaga pemerintah seperti perusahan negara, lembaga independen, profesional dan organisasi sosial untuk hadir pada pertemuan jam dua siang (menjelaskan mengenai deklarasi Darurat Sipil).

5. Menunjuk pimpinan sejumlah angkatan bersenjata dan kepala polisi sebagai penasehat POMC.

6. Melarang siaran bagi sejumlah stasiun televisi dan radio berikut ini : MV5, DNN, UDD, Asia Update, P&P, 4 Channels, Blue Sky, FMTV, T News, ASTV, dan radio-radio komunitas tak berizin.

7. Larangan siaran diperluas, termasuk untuk media Hot TV, Voice TV, Rescue TV station, NSPRT TV station.

8. Meminta kerja sama dengan komunitas media online (penyedia layanan) untuk menghentikan layanan kepada para pelanggannya yang menghasut untuk terjadinya tindak kekerasan dan menimbulkan dampak kepada aparat penjaga perdamaian.

9. Melarang media-media berita untuk memberitakan, termasuk mewawancarai mantan pejabat-pejabat pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil yang dapat menimbulkan terjadinya kekerasan dan pertentangan dengan POMC.

10.Melarang membawa dan menggunakan senjata perang dan bahan peledak.

11. Tidak disebutkan dalam daftar perintah.

12. Memerintahkan polisi kembali menjalankan tugasnya dan perusahaan-perusahaan pemerintah melanjutkan aktivitasnya memberikan pelayanan seperti biasa.

POSTTODAY.COM | SEAPA | MARIA RITA HASUGIAN





Terpopuler:
Indonesia Sampaikan Protes ke Malaysia
Bom di Cina Tewaskan 31 Jiwa
Diculik 10 Tahun, Wanita Ini Akhirnya Kembali

Advertising
Advertising

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya