Suu Kyi Tuntut Hak Veto Militer Myanmar Dicabut  

Reporter

Senin, 19 Mei 2014 07:33 WIB

Aung San Suu Kyi. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Rangoon - Pejuang demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menantang para petinggi militer untuk keluar dari institusi militernya jika ingin terlibat penuh dalam dunia politik. "Jika (pejabat militer) ingin terlibat dalam politik praktis, mari kita lakukan secara adil di hadapan publik. Mereka harusnya berhenti dari dunia militer," kata Suu Kyi di hadapan 15 ribu pendukungnya di lapangan Bo Sein Hman, distrik Bahan, Rangoon, Myanmar, Sabtu, 17 Mei 2014.

Pertemuan akbar yang baru pertama kali digelar oleh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dan 88 Generation sebagai bentuk dukungan terhadap amandemen konstitusi khususnya mencabut pasal tentang pemberian veto kepada militer dalam konstitusi yang berlaku selama ini. (Baca:Aung San Suu Kyi Ingin Jadi Presiden Myanmar)

"Militer mengatakan Myanmar mengarah pada negara demokrasi. Jika mereka sungguh-sungguh ingin mengubah jadi demokrasi, mengapa mereka menolak perubahan konstitusi?" ujar Suu Kyi, peraih Nobel Perdamaian.

Menurut Suu Kyi, keengganan militer melakukan amandemen konstitusi disebabkan beberapa pejabat tinggi militer Myanmar tidak percaya hubungan mereka dengan rakyatnya. Beberapa di antara mereka, ujarnya, juga khawatir atas masa depan mereka. Suu Kyi meminta militer tidak takut. "Mari bekerja sama untuk melakukan perubahan di negara kita," Suu Kyi menegaskan.

Untuk melakukan amandemen konstitusi, khususnya di Pasal 436 tentang pemberian veto ke militer, dibutuhkan dukungan lebih dari 75 persen suara di parlemen. Pasal ini, menurut Suu Kyi, akan menghambatnya maju dalam pemilihan presiden pada tahun 2015. (Baca:Myanmar Akan Permudah Suu Kyi Maju Capres)

Sebelumnya, Presiden Myanmar U Thein Sein mengingatkan publik untuk tidak melakukan kampanye untuk menuntut perubahan konstitusi karena akan menimbulkan ketidakstabilan dan kerusuhan. "Kerusuhan tidak memberikan kebaikan, rakyat akan menderita," ujar Thein Sein di Mandalay, 15 Mei 2014.

Namun, Suu Kyi menjawab peringatan Thein Sein bahwa ia melakukan perubahan dengan cara-cara damai selama ini. Peringatan Thein Sein, menurut dia, terkesan sebagai ancaman. "Namun saya percaya rakyat tidak takut menderita." (Baca:Suu Kyi: Iklim Ketakutan Muncul di Myanmar)

MYANMAR TIMES | IRRAWADDY | MARIA RITA HASUGIAN





Terpopuler:
Milisi Culik 10 Warga Cina di Kamerun

Afrika Barat Sepakat Perang Melawan Boko Haram

Apartemen 23 Lantai Roboh, Kim Jong-un Minta Maaf







Berita terkait

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

12 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

28 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

38 hari lalu

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

43 hari lalu

Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu

Baca Selengkapnya

Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

1 Maret 2024

Komisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus

Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.

Baca Selengkapnya

Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

29 Januari 2024

Pertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos

ASEAN pada Oktober 2021 memutuskan bahwa hanya perwakilan nonpolitik dari junta Myanmar saja yang diperbolehkan hadir pada pertemuan ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

25 Januari 2024

Pengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta

Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

5 Januari 2024

Junta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing

Pemerintah junta Myanmar akan membebaskan banyak tahanan berdasarkan amnesti untuk memperingati hari kemerdekaan negara setiap 4 Januari.

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

16 November 2023

Junta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian

Junta Myanmar juga menyerukan kepada warganya yang memiliki pengalaman militer untuk siap bertugas.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

11 November 2023

Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

Aliansi pemberontak telah merebut sebagian wilayah utara dari junta Myanmar, sebuah kemenangan paling signifikan sejak kudeta 2021.

Baca Selengkapnya