Video yang dirilis oleh Boko Haram jaringan teroris Nigeria pada 12 Mei 2014 menunjukkan gadis-gadis yang hilang yang diduga diculik dari kota timur laut Chibok. Kelompok teror mengatakan banyak dari mereka telah dikonversi dari Kristen ke Islam selama ditahan. AP
TEMPO.CO, Paris - Negara-negara Afrika Barat sepakat bersama-sama berperang melawan milisi bersenjata Boko Haram. Kesepakatan itu dideklarasikan dalam pertemuan pemimpin negara-negara Afrika Barat dalam membahas Boko Haram di Paris, Prancis, Sabtu, 17 Mei 2014.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengatakan milisi Islam Boko Haram telah mengancam keamanan internasional. Selama ini, masalah milisi Boko Haram dipandang sebagai persoalan dalam negeri Nigeria. (Baca:Daftar Kekejaman BokoHaram)
"Boko Haram tidak lagi kelompok teroris lokal. Kegiatannya jelas serupa dengan kegiatan yang dilakukan Al-Qaeda. Ini Al-Qaeda dari Afrika Barat," kata Jonathan kepada jurnalis di Paris usai pertemuan.
Jonathan juga meminta semua pemimpin negara-negara Afrika Barat menunjukkan komitmennya. "Tanpa kebersamaan negara-negara Afrika Barat, kita tidak akan mampu mengatasi teroris-teroris ini," ia menegaskan.
Presiden Chad Idriss Deby mengatakan negara-negara Afrika telah sepakat melakukan perang total melawan Boko Haram. (Baca: 200 Siswi Nigeria Diculik BokoHaram)
"Kami di sini untuk mendeklarasikan perang melawan Boko Haram," kata Paul Biya, Presiden Kamerun, kepada jurnalis usai pertemuan.
Mengenai sekitar 200 pelajar perempuan satu sekolah menengah di Kota Chibok yang diculik oleh Boko Haram, Jonathan berjanji akan mengunjungi Chibok. Ia bersumpah akan mengembalikan anak-anak itu kepada orang tuanya. "Kami sungguh-sungguh berusaha mendapatkan anak-anak perempuan itu dimana pun mereka," Jonathan menegaskan. (Baca:Ini Tuntutan BokoHaram Agar 200 Siswa Dibebaskan)