Indonesia-Myanmar Sepakat Bebas Visa Paspor Biasa  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Minggu, 11 Mei 2014 13:28 WIB

Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa (kanan) dan Menteri Luar Negeri Myanmar U Wunna Maung Lwin usai menandatangani Persetujuan Pembebasan Visa bagi Pemegang Paspor Biasa di sela-sela KTT ASEAN ke-24 di Nay Pyi Taw, Myanmar (10/5). (Fasmed Kemlu RI)

TEMPO.CO, Nay Pyi Taw - Indonesia dan Myanmar menandatangani perjanjian bebas visa bagi para pemegang paspor biasa atau paspor hijau. Kesepakatan itu ditandatangani kedua Menteri Luar Negeri di sela-sela Pertemuan Tingkat Tinggi Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) ke-24 di Nay Pyi Taw, Myanmar, Sabtu, 10 Mei 2014.

"Penandatangan ini diharapkan akan semakin mempererat konektivitas kedua negara terutama di sektor pariwisata, people-to-people contacts serta kerja sama ekonomi dan investasi kedua negara," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa seperti dikutip siaran pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Tempo, Minggu, 11 Mei 2014.


Seusai penandatanganan bersama Menteri Luar Negeri Myanmar U Wunna Muang Lwin, Marty menegaskan pembebasan visa itu diharapkan akan semakin membuka peluang peningkatan kerja sama kedua negara, terutama arus pariwisata. Berbagai potensi kerja sama baik di bidang perdagangan maupun investasi juga kian terbuka, selaras dengan keterbukaan perekonomian Myanmar.

Diharapkan kedua negara dapat mencapai target perdagangan bilateral sebesar US$ 1 miliar pada 2016.


Menurut Marty, dari perspektif sejarah Indonesia-Myanmar memiliki kesamaan dalam proses transisi demokratis, sehingga ada kenyamanan untuk berbagi pengalaman dan permasalahan bersama. Sama seperti Indonesia, Myanmar juga memiliki banyak tantangan dalam proses transisi, seperti konflik horizontal.

“Kedua negara bekerja sama untuk saling mendukung,” kata Marty.


Juru bicara Kepresidenan Myanmar, U Ye Htut, menyatakan pembebasan visa itu berlaku efektif dalam bulan Mei. Selama ini, kedua negara telah berlaku pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas.

Myanmar menandatangani kesepakatan serupa sebelumnya dengan Brunei, Laos, Kamboja, Filipina, dan Vietnam. Negosiasi masih berlangsung dengan Malaysia dan Singapura.

Persetujuan bebas visa Indonesia-Myanmar dibuat sejalan dengan rencana untuk membentuk visa bersama ASEAN (ASEAN Common Visa) dan pembentukan Komunitas ASEAN 2015 sesuai ASEAN Framework Agreement on Visa Exemption yang ditandatangani di Kuala Lumpur pada 25 Juli 2006.

XINHUA | ANTARA | NATALIA SANTI

TERPOPULER

Hujatan Video Mulan Jameela di YouTube
Hashim: Saat Tragedi Mei 1998, Prabowo Bersama Rhoma
Kiai PKB Resmi Dukung Jokowi Jadi Capres

Advertising
Advertising

Berita terkait

Marty: Indonesia Harus Jadi Pemberi Solusi Konflik  

3 November 2016

Marty: Indonesia Harus Jadi Pemberi Solusi Konflik  

"Menjadi elder brother, saudara tua, justru akan dihormati negara lain."

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Marty Natalegawa: Asia Timur Perlu Keseimbangan  

10 November 2015

Mantan Menlu Marty Natalegawa: Asia Timur Perlu Keseimbangan  

Menurut Marty Natalegawa, Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur merupakan salah satu sumber konflik di Asia Timur.

Baca Selengkapnya

Marty: Kepemimpinan RI Penting untuk Persatuan ASEAN  

4 November 2015

Marty: Kepemimpinan RI Penting untuk Persatuan ASEAN  

Menurut Marty, persatuan ASEAN adalah hal yang mutlak bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.

Baca Selengkapnya

Soal Rohingya, Ini Kata Marty Natalegawa  

17 Mei 2015

Soal Rohingya, Ini Kata Marty Natalegawa  

Mantan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan negara-negara kawasan Asia Tenggara harus mampu menampilkan dirinya sebagai bagian dari solusi.

Baca Selengkapnya

Marty Natalegawa Pernah Jadi Loper di Australia  

17 Oktober 2014

Marty Natalegawa Pernah Jadi Loper di Australia  

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengisahkan kehidupan


keras yang dirasakannya saat menuntut ilmu di Australia.

Baca Selengkapnya

Cara Marty Natalegawa Agar Fasih Bahasa Inggris  

17 Oktober 2014

Cara Marty Natalegawa Agar Fasih Bahasa Inggris  

Waktu pertama kali ke Inggris, Marty Natalegawa tidak bisa mengucapkan kalimat bahasa Inggris.

Baca Selengkapnya

Cerita Marty Natalegawa Dihukum Menyemir Sepatu  

16 Oktober 2014

Cerita Marty Natalegawa Dihukum Menyemir Sepatu  

Tidak cuma sepasang, melainkan puluhan pasang sepatu milik senior seasrama setiap pagi disemir Marty Natalegawa selama beberapa pekan.

Baca Selengkapnya

Marty: Saya Mulai Berkemas  

16 Oktober 2014

Marty: Saya Mulai Berkemas  

Marty lega sudah menuntaskan masa tugasnya.

Baca Selengkapnya

'Tak Ada Campur Tangan Luar Negeri di RUU Pilkada'  

28 September 2014

'Tak Ada Campur Tangan Luar Negeri di RUU Pilkada'  

Menteri Marty mengatakan, sikap Presiden SBY tentang RUU Pilkada sudah jelas dan lugas.

Baca Selengkapnya

Gerakan Nonblok Didesak Boikot Produk Israel

28 September 2014

Gerakan Nonblok Didesak Boikot Produk Israel

GNB diminta berhenti beretorika.

Baca Selengkapnya