Monica Lewinsky Buka Mulut Soal 'Affair' Clinton  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Rabu, 7 Mei 2014 07:56 WIB

Monica Lewinsky. Rt.com

TEMPO.CO, Washington - Monica Lewinsky akhirnya memecahkan satu dekade keheningannya mengenai perselingkuhannya dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton. Ia menulis sebuah artikel tentang percintaannya dengan pria yang ditulisnya sebagai Presiden Clinton itu.

"Sudah waktunya untuk membakar baret dan mengubur gaun biru itu," tulis Lewinsky, sekarang 40 tahun, dalam edisi terbaru Vanity Fair. Ia menyatakan inilah waktunya ia berhenti untuk "bersembunyi" dari masa lalu dan mengambil jarak dari orang lain.

"Saya bertekad untuk membuat akhir yang berbeda untuk cerita saya dengan memutuskan, pada akhirnya, untuk tetap menegakkan kepala saya di atas tembok pembatas sehingga saya bisa meneruskan narasi dan memberi arti atas masa lalu saya," katanya.

Lewinsky mengatakan perselingkuhan yang terjadi ketika dia masih magang di Gedung Putih dan menyebabkan pemakzulan Clinton pada 1998 adalah antara dua orang dewasa. Namun, dia mengaku menyesal atas apa yang terjadi di antara mereka.

"Tentu, bos saya mengambil keuntungan dari saya," tulisnya. "Tapi saya akan selalu tetap teguh pada titik ini: itu adalah hubungan konsensual. Penyalahgunaan datang setelah itu, ketika saya dijadikan kambing hitam untuk melindungi posisinya yang kuat ... Media memberi saya label dan label itu melekat kuat. Sebagian karena itu dijiwai dengan kekuasaan."

"Saya sendiri, sangat menyesal apa yang terjadi antara saya dan Presiden Clinton," ujarnya. "Saya ulangi sekali lagi: Saya, saya sangat menyesal atas apa yang telah terjadi."

Lewinsky menulis bahwa ia terinspirasi untuk go public oleh Tyler Clementi, mahasiswa Rutgers 18 tahun yang bunuh diri pada 2010 setelah ditindas karena dia seorang gay. Ia mengaku sempat ingin bunuh diri akibat skandal itu.

Ibu Lewinsky adalah salah satu yang sangat marah atas kematian Clementi. "Dia mengenang tahun 1998, ketika ia tidak akan membiarkan saya lepas dari pandangannya," tulis Lewinsky. "Selama berminggu-minggu dia selalu berada di sisi tempat tidur saya, malam demi malam, karena saya sempat berniat bunuh diri, tulisnya. "Rasa malu, cemoohan, dan rasa takut yang telah dilemparkan pada putrinya membuat dia takut bahwa saya akan mengakhiri hidup saya, juga ketakutan bahwa saya akan benar-benar dipermalukan sampai mati," katanya.

Lewinsky dalam tulisan itu juga menyebut alasan mengapa akhirnya ia membuka diri dengan menuliskan kisahnya. "Mungkin dengan berbagi cerita, saya membantu orang lain di saat-saat tergelap hidup mereka karena penghinaan. Juga menjawab pertanyaan tentang bagaimana cara menemukan dan memberikan tujuan untuk masa lalu kita," katanya. Lewinsky mendorong nama korban penghinaan secara online dan pelecehan untuk mulai berbicara tentang topik ini di forum publik.

PEOPLE | INDAH P

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya